Take a fresh look at your lifestyle.

10 PR Governor & Deputy Governor of DKI Jakarta 2012-2017

2 3,470

Jakartakita.Com : Tahun 2012 akan menjadi tahun penting bagi warga Jakarta. Karena pada bulan Oktober 2012 akan diselenggarakan Pilkada untuk memilih Gubernur dan Wagub DKI Jakarta yang baru. Sejumlah  nama bakal calon gubernur dan wagub pun mulai bermunculan. Beberapa adalah nama yang sudah tidak asing lagi di telinga kita warga Jakarta, termasuk kemungkinan Gubernur incumbent Fauzi Bowo yang bisa dipastikan masuk dalam bursa calon gubernur.

Siapapun gubernur dan wagub yang terpilih nantinya, akan segera menghadapi sejumlah PR yang harus segera dikerjakan. Apa sajakah PR tersebut? Jakartakita.com  merangkum 10 PR bagi Gubernur & Wagub DKI Jakarta yang terpilih.

  1. Kemacetan

Lalulintas Jakarta terancam tak bergerak pada tahun 2012. Menurut data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, setiap harinya, selama tahun 2011, sebanyak 1.068 motor dan 216 mobil bertambah di jalanan Jakarta. Sepanjang tahun 2011, setidaknya ada 13.347.802 kendaraan yang lalu lalang di ibukota Jakarta. Dan diperkirakan akan  ada 1.3 juta kendaraan baru pada tahun 2012. Bisa dibayangkan betapa macetnya Jakarta nantinya.

  1. Banjir

Setiap musim hujan, Jakarta selalu dibayang-bayangi  masalah banjir. Hal ini bisa dimaklumi karena 40 persen permukaan tanah di Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut ditambah dengan sistem drainase yang sebagian besar tidak berjalan dengan baik dan terjadi penyempitan alur akibat pemukiman di daerah pinggiran sungai.

Daerah resapan air di Jakarta pun semakin berkurang karena banyaknya bangunan kedap air yang dibangun seperti beton, sehingga tidak memungkinkan air hujan terserap dengan baik. Sampah yang memenuhi Kali Ciliwung memperparah kemampuan bantaran Kali Ciliwung menahan derasnya debit air saat mendapatkan banjir kiriman dari Bogor dan sekitarnya.

  1. Lahan Parkir

Lahan parkir akan semakin menjadi masalah besar bagi Jakarta. Terbatasnya lahan, meningkatnya jumlah kendaraan, area semakin berjubel dengan gedung dan pemukiman, sehingga sulit untuk mencari lahan parkir yang aman. Akibatnya penggunaan bahu jalan sebagai lahan parkir yang memperparah kemacetan terpaksa dilakukan. Penyelenggaraan lahan parkir pun menjadi ladang korupsi yang menggiurkan.

  1. Kemiskinan

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak 405.000 orang dan turun menjadi 379.000 orang pada tahun 2008. Selanjutnya, pada tahun 2009 kembali turun ke angka 323.000 dan terus menurun pada tahun 2010 menjadi 312.000 orang. Namun  pada tahun 2011, angka kemiskinan kembali meningkat menjadi  3,75 %  atau 363.000 orang dari total penduduk Jakarta yang saat ini mencapai 9,61 juta jiwa.

Angka kemiskinan harus segera diatasi, karena hal ini merupakan salah satu pemicu tingginya angka kriminalitas di Jakarta.

  1. Pengangguran

Pengangguran usia 15-24 tahun di Jakarta mencapai 25 persen atau diatas rata-rata jumlah nasional yang hanya 22,2 persen. Jumlah pengangguran di Jakarta berperan dalam peningkatan jumlah penduduk miskin di Jakarta. Apabila tidak segera diatasi, hal ini bisa menjadi ancaman ketentraman sosial di Jakarta sebagai akibat tingkat kriminalitas yang tinggi.

Related Posts
1 daripada 4,972

  1. Sampah

Sampah masih jadi salah satu masalah utama di  Jakarta. Di DKI Jakarta menurut data dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Institut Pertanian Bogor (IPB), volume sampah sekitar 6.000 ton per hari.Sampah Jakarta tersebut terdari atas 65 persen sampah organik, plastik 11 persen, kertas 10 persen, kayu, kain, dan karet sekitar tiga persen, logam dan gelas dua persen, dan sampah lainnya empat persen. Disebutkan, rumah tangga merupakan penyumbang terbesar sampah, yakni 51 persen. Sementara, produksi sampah per orang sebanyak dua sampai tiga liter setiap hari. Penyumbang sampah lainnya, adalah komersil 17 persen, pasar 16 persen, industri 15 persen, serta dari jalan sekitar satu persen.

  1. Pemukiman

Sebagai Ibukota Negara, Jakarta menjadi daya terik tersendiri bagi rakyat Indonesia. Jakarta sebagai pusat segalanya, mulai dari pusat pemerintahan, pusat ekonomi dan bisnis, pusat pendididkan yang bagus, dan lain sebagainya menjadikan kota ini dream city bagi semua orang untuk mengadu nasib. Besarnya jumlah pendatang di Jakarta menimbulkan masalah baru bagi Jakartayaitu masalah pemukiman.

Saat ini jumlah penduduk Jakarta mencapai lebih dari 9,5 juta jiwa dengan kepadatan rata-rata 146 jiwa per hektar dan pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 12,5 juta jiwa. Dengan lahan yang tersedia untuk pengembangan perumahan dan permukiman berkisar 2.863,24 hektar, maka prioritas permukiman secara vertikal.

  1. Lahan Terbuka Hijau

Seperti kota-kota besar lainnya di dunia, Jakarta dituntut menjadi kota hijau untuk mengantisipasi dampak climate change yang sudah mulai dirasakan di berbagai belahan dunia. Dengan populasi penduduk Jakarta yang sudah mencapai 9,6 juta jiwa, ditambah dengan jumlah komuter ke Jakarta sebanyak 2,5 juta di siang hari, memerlukan lahan terbuka hijau yang luas. Namun dari 30 % Lahan Terbuka Hijau (LTH) yang disyaratkan baru 6 %-nya saja yang bisa dipenuhi oleh Jakarta.

  1. Stabilitas Keamanan & Ketertiban

Masih dijumpai adanya konflik sosial dan tawuran masa yang sangat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban di Propinsi DKI Jakarta. Kesadaran dan ketaatan masyarakat pada hukum berada pada titik yang sangat rendah. Untuk Perangkat Lunak Klik Craccatoita

Tingkat kriminalitas yang tinggi adalah efek domino dari permasalahan kemiskinan dan pengangguran di Jakarta.

  1. Kesehatan

Mahalnya harga obat dan biaya rumah sakit yang tinggi, adanya diskriminasi layanan kesehatan, gizi buruk, minimnya pelayanan puskesmas dan posyandu serta minimnya ketersediaan air bersih, merupakan beberapa gambaran persoalan kesehatan di Jakarta. Secara umum masyarakat miskin di Jakarta berada dalam situasi yang sangat buruk. Ketidakberdayaan memiliki sarana dan prasarana dasar kehidupan serta kualitas lingkungan permukiman yang buruk, terisolasi dari akses kesehatan yang mahal.

 

(Risma)

Tunjukkan Komen (2)