Take a fresh look at your lifestyle.

Reaksi Hormonal Orang Jatuh Cinta

0 1,304

Jakartakita.com: Jatuh cinta berjuta rasanya. Bagi Anda yang pernah atau sedang merasakan jatuh cinta pasti tahu rasanya jatuh cinta. Hari-hari Anda tiba-tiba berubah menjadi galau dicekam oleh kerinduan yang teramat sangat dengan si dia. Dengan tanpa alasan, tiba-tiba Anda jadi sering senyum-senyum sendiri, berubah menjadi puitis, dan merasa senasib dengan lagu/film/novel romantis. Tiba-tiba dunia berubah menjadi indah, ‘tai kotok berasa cokelat’. Anda yang sangat logis sekalipun bisa bertindak tanpa logika.

Tahukah Anda kalau ternyata, jatuh cinta merupakan perpaduan dari proses biologis dan reaksi kimiawi dalam tubuh manusia. Perpaduan reaksi-reaksi kimia dari hormon-hormon dalam sel-sel tubuh ini menghasilkan reaksi dan perasaan yang disebut dengan cinta. Sejumlah ilmuwan berhasil meneliti reaksi hormonal yang biasa terjadi pada orang yang jatuh cinta.

Hasil penelitian yang dilakukan Dr. Domeena Renshaw dari Universitas Loyola, menemukan bahwa aliran darah meningkat drastis ke pusat otak ketika orang jatuh cinta. Aliran darah tersebut terfokus ke bagian otak yang dipercaya memiliki pengaruh sama seperti saat orang mengalami kecanduan obat.

Penelitian lain yang dilakukan menurut Helen Fisher, peneliti dari Universitas Rutgers New Jersey dan Profesor Arthur Arun dari York Pshychologist, menemukan bahwa ada tiga tahapan reaksi hormonal yang terjadi saat orang mengalami jatuh cinta.

Tahapan pertama adalah gairah (lust)

Tahap ini dikendalikan oleh hormon seksual Anda, yaitu testosterone pada laki-laki dan estrogen pada perempuan. Hormon inilah yang menyebabkan Anda merasa tertarik pada lawan jenis. Menurut penelitian dari beberapa pakar psikologi, butuh 90 detik hingga 4 menit bagi seseorang untuk tertarik atau ‘jatuh cinta’ dengan seseorang. Seseorang bisa ketahuan jatuh cinta melalui tanda-tanda berikut ini:

  • Bahasa tubuh/gesture (55 %) misalkan; gugup, menunduk, salah tingkah, dll.
  • Nada suara (38 %) misalkan; jadi gagap, atau malah membisu.
  • Apa yang mereka katakan (7%) misalkan; tiba-tiba jadi tidak fokus hingga salah bicara, atau berbicara tapi secara tidak sengaja tentang si target.

Tahapan kedua adalah ketertarikan (attraction)

Ini adalah tahapan dimana Anda benar-benar tertarik dan jatuh cinta. Para ahli meneliti ada 3 hormon yang bekerja keras di tahap ini, yaitu;

  • Adrenaline

Hormon  ini menaikkan tekanan darah dan bikin jantung Anda berdetak lebih kencang saat bertemu dengan si dia. Hormon inilah yang membuat Anda jadi berkeringat karena deg-degan dan mulut menjadi kering.

Related Posts
1 daripada 1,880
  • Dopamine

Inilah hormone yang membuat Anda yang sedang jatuh cinta tiba-tiba memiliki semangat ekstra dan tak mudah capek. Jangan heran kalau Anda tiba-tiba menemukan teman Anda yang butuh waktu lebih dari 4 jam di jalan untuk mengantar jemput si dia. Atau teman Anda yang sengaja memperpanjang jarak tempuh dari kantor ke rumah hanya untuk mengantar pulang si dia yang arahnya berbeda dengan Anda hingga Anda harus sampai di rumah larut malam.  Menurut para ahli efek hormon ini sama dengan kokain.

  • Serotonin

Kalau tiba-tiba Anda tidak bisa menyingkirkan bayangan wajahnya dari hati dan pikiran Anda hingga Anda susah makan, ataupun tidur. Sudah dapat dipastikan Anda sedang dijangkiti virus cinta akut. Penderitanya bisa berubah menjadi stalker, pengagum rahasia yang tidak akan melewati satu info pun tentang Anda.

Seorang ilmuwan Italia, Dr. Donatella Marazitti sempat meneliti bahwa level serotonin seseorang yang sedang jatuh cinta sama dengan level serotonin yang dimiliki pasien penderita ‘Obsessive Compulsive Disorder’ (OCD). Nah loh. Agak serem yah…

Tahapan ketiga adalah keterikatan (attachment)

Kedekatan Anda dengan si dia dalam waktu yang lama akan mendorong hormon-hormon berikut bekerja;

  • Oksitosin

Hormon ini yang bikin Anda selalu ingin berdekatan dengan si dia. Ingin menggandeng tangannya, memeluk atau hanya duduk di dekatnya. Melihat sekelebat dirinya saja terasa damai.  Hingga Anda harus mencuri-curi waktu untuk sekedar melihatnya dari kerumunan.

  • Vasopressin

Hormon inilah yang mendorong Anda untuk menjaganya. Anda selalu ingin memberikan yang terbaik untuk dirinya. Anda berusaha menjadi ‘hero’ untuknya. Anda ingin dirinya menjadi milik Anda untuk jangka waktu yang lama.Anda akan jauh lebih posesif dari tahapan sebelumnya.

Nah kalau Anda menemukan ciri-ciri di atas, mungkin Anda sedang jatuh cinta. Lantas Anda sedang berada pada tahapan reaksi hormonal yang mana? (Risma)

Tinggalkan komen