Take a fresh look at your lifestyle.

Jangan Anggap Remeh Anemia Pada Ibu Hamil !

0 614

doc: parentingnation.in
doc: parentingnation.in

Jakartakita.com: Kasus anemia pada kehamilan masih sering dijumpai. Keadaan ini dapat disebabkan oleh adanya anemia sebelum kehamilan atau juga bisa terjadi akibat kehamilan. Literatur menyebutkan, pada masa kehamilan, volume darah ibu hamil bertambah. Saat usia kehamilan cukup bulan, volume darah ini akan bertambah 40-45 persen dibandingkan sebelum hamil. Selain itu, berkurangnya asupan makanan karena mual dan muntah serta risiko perdarahan pada waktu persalinan juga akan meningkatkan risiko anemia.

Jika hemoglobin pada kehamilan trimester pertama di bawah 11 g/dL dan pada trimester kedua dan ketiga di bawah 10 g/dL, itu sudah dianggap anemia. Pengaruh keadaan anemia terhadap kehamilan bergantung pada derajat anemia.

Secara rutin biasanya pada kehamilan perlu diperiksa hemoglobin sehingga dapat dilakukan terapi. Karena jika anemia dibiarkan akan berakibat fatal, baik pada ibu maupun janinnya. Risiko yang terjadi antara lain keguguran, kelahiran prematur, perdarahan pasca-melahirkan, bayi lahir dengan berat rendah, hingga kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan.

Penyebab anemia pada kehamilan yang sering adalah karena kurang besi. Zat besi (Fe) adalah mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Beberapa makanan yang menjadi sumber zat besi adalah daging merah, hati, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Asupan vitamin C yang cukup akan membuat penyerapan zat besi di dalam tubuh menjadi lebih baik. Sebaliknya, teh dan kopi akan menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Untuk mencegah terjadinya anemia selain anjuran untuk memakan makanan yang mengandung zat besi, biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi dengan asam folat seperti pada Sangobion Kapsul.

Sangobion kapsul Mengandung vitamin dan mineral pembentuk sel darah merah (zat besi, mangan, copper, vitamin B12), asam folat yang baik untuk masa kehamilan, vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi dalam tubuh, dan sorbitol yang mengurangi susah BAB yang umumnya timbul dalam zat besi.

Jika kasus anemia pada ibu hamil tergolong berat, bukan tidak mungkin dokter mengambil opsi transfusi darah. Nah makanya, lebih baik mencegah daripada mengobati saat sudah terlambat! (Risma)

 

Tinggalkan komen