Take a fresh look at your lifestyle.

Iklan ‘Kutunggu Janjimu’ Sindir Jokowi?

0 4,427

doc: tribunnews
doc: tribunnews

Jakartakita.com: Beredarnya iklan ‘Kutunggu Janjimu’  di beberapa stasiun televisi nasional yang bernuansa menyudutkan Gubernur Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai pelajaran politik bagi seorang calon presiden. Dalam ‘Kutunggu Janjimu’ digambarkan Jakarta masih dililit berbagai persoalan mulai banjir, macet, ketidaklayakan kondisi bus Transjakarta yang berkarat, korupsi dan persoalan lainnya.

Menurut Direktur Eksekutif Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra, Jumat (28/3/2014), iklan tersebut cermin dari meningkatnya kesadaran politik warga negara. Rakyat kata dia, saat ini sudah mengerti, banyak pemimpin yang berjanji saat kampanye tetapi lupa pada janjinya setelah terpilih.

Iswandi menambahkan, Jokowi tidak perlu panik dan merasa iklan tersebut ditujukan hanya kepada dirinya. Menurutnya, substansi pesan iklan tersebut sebenarnya dapat ditujukan untuk semua capres.

Lebih lanjut Iswandi menjelaskan, selama pesan dalam iklan mengandung kebenaran serta mengarah pada perbaikan kehidupan berbangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, tidak perlu terburu-buru menilai iklan tersebut sebagai kampanye gelap (black campaign) untuk Jokowi.

Seperti kita ketahui bersama, selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pasangan Jokowi-Ahok telah banyak mengumbar janji. Dengan terpilihnya Jokowi-Ahok sebagai pasangan Gubernur dan Wagub DKI terpilih untuk periode 2012-2017, saatnya warga Jakarta menagih janji pelaksanaan dari sejumlah janji manis yang telah terlanjur diumbar Jokowi-Ahok pada masa kampanye.

Berikut adalah sejumlah janji yang telah dibuat Jokowi-Ahok :

  • Memimpin Jakarta selama lima tahun. Setelah sebelumnya Jokowi melepaskan jabatannya sebagai walikota Solo sebelum akhir masa jabatan. Tampaknya kali ini Jokowi hendak meyakinkan seluruh warga Jakarta. Bahwa Jokowi-Ahok akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Komitmen ini disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri 20 September 2012.
  • Hotline service 24 jam dari HP/akun email pribadi Ahok. Masyarakat bisa setiap saat menghubungi Ahok selaku Wagub DKI terpilih untuk menyampaikan uneg-unegnya tentang problematika Jakarta. Setiap menemui masyarakat Jakarta, Ahok selalu membagi-bagi kartu nama. Nomor Ahok yang bisa di-SMS atau telepon  0811 944 728. Sementara untuk e-mail: btp@ahok.org.
  • Pendidikan. Kartu pintar yang  termasuk program 100 hari Jokowi-Ahok bertujuan memberikan kesempatan setiap anak usia sekolah di Jakarta bisa melanjutkan sekolah; Sekolah unggulan diadakan di pinggiran ibukota.
  • Kesehatan. Kartu sehat ini diklaim Jokowi-Ahok lebih maju daripada sistem Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) . Pemegang kartu ini berhak untuk dirawat minimal di ruang rawat inap kelas tiga secara gratis tanpa memerlukan surat keterangan miskin (SKTM).
  • Pemerintahan. Reformasi pelayanan kelurahan, RT dan RW; Peningkatan honor pengurus RT/RW hingga Rp 1juta/bulan dan askes; Transparansi rekrutmen calon pegawai negeri sipil; Jokowi-Ahok tidak pakai voorijder atau pengawal bermotor di jalanan Ibukota; Jokowi hanya akan hadir di kantor selama satu jam, selebihnya Jokowi akan lebih banyak di lapangan.
  • Transportasi. Menambah jalur Busway menjadi 15 koridor dan penambahan 1.000 armada TransJakarta; Perbaikan manajemen dan sistem busway; Railbus akan menggantikan buswat di jalur padat; Angkot kecil diganti yang besar agar banyak menampung; Memperbanyak fly over dan terowongan perlintasan rel KA; Melanjutkan proyek MRT & monorel serta menolak proyek tol dalam kota.
  • Perumahan. Rumah deret gantikan rumah kumuh di bantaran kali; Rumah susun sewa lima lantai yang murah di pusat-pusat kota; Melegalkan tanah-tanah yang dihuni penduduk di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
  • Banjir.  Pembangunan tanggul dan pompa air di Muara Baru dan Muara Angke, Jakarta Utara, untuk menghindari banjir dan rob; Perbanyak situ/ embung di selatan Jakarta; Konservasi hulu sungai di Bogor, kerjasama dengan pemerintah setempat; Melanjutkan Kanal Banjir Timur; Membenahi kampung-kampung dengan perbanyak ruang terbuka hijau, pengerukan kali kecil, perbaikan drainase, dan septic tank komunal.
  • Perekonomian. Iklan billboard di jalan protokol diganti light emitted display sehingga lebih mendatangkan penghasilan bagi pemerintah; Revitalisasi pasar tradisional dengan menyiapkan anggaran 15% APBD untuk pasar tradisional (Hal ini diungkapkan Jokowi dalam Debat Kandidat 14 September 2012).
  • Kebakaran. Percobaan sistem pemadam kebakaran sederhana di perumahan padat yang disebut Jokowi ‘Pawang Geni’.
  • Sosial-Budaya. Menjadikan kantor walikota sebagai pusat kebudayaan; Tiap Kamis, PNS Pemerintah Provinsi Jakarta wajib berpakaian Betawi; dan
  • Olahraga. Usai pertandingan Persija vs Persela Lamongan di Liga Super Indonesia di Stadion Manahan Solo (2/5/2012), Jokowi pernah berjanji akan membangun stadion Klub Persija kepada Jakmania.

(Risma)

Tinggalkan komen