Take a fresh look at your lifestyle.

Karyawan Bank BTN, Tolak Rencana Akuisisi Oleh Bank Mandiri

0 971

doc: housing-estates
doc: housing-estates

Jakartakita.com: Ribuan Serikat Pekerja PT Bank Tabungan Negara (persero) berunjuk rasa menolak rencana akuisisi perseroan oleh PT Bank Mandiri. Aksi tersebut berlangsung di kantor pusat, gedung Menara BTN di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Minggu kemarin (20/4/2014).

Sebelumnya diberitakan pemerintah berencana melepas kepemilikan saham di BTN. Bank Mandiri dikabarkan akan menjadi bank yang akan melakukan akuisisi terhadap BTN. Saat ini komposisi pemegang saham Bank BTN terdiri dari pemerintah sebesar 60,14 persen, badan usaha asing sebesar 25,45 persen, dan sisanya terdiri dari perorangan, karyawan, reksa dana, dana pensiun, asuransi, koperasi, dan perseroan terbatas.

Dalam aksinya, karyawan berorasi untuk menolak akuisisi yang dikhawatirkan berujung pada pemutusan hubungan kerja.Ribuan karyawan perwakilan dari Bank BTN seluruh Indonesia, yang memadati Menara BTN memasang spanduk bertuliskan penolakan akuisisi dan menggunakan ikat kepala khusus.

Berikut adalah alasan penolakan serikat pekerja Bank BTN terhadap rencana akuisisi perseroan oleh PT Bank Mandiri:

·         Seluruh pekerja Bank BTN menolak kebijakan akuisisi karena memandang kebijakan tersebut hanya merupakan proyek eksperimen segelintir orang yang sekedar memenuhi ambisi pribadinya.

·         Seluruh pekerja Bank BTN menolak akuisisi terhadap dua perbankan yang berbeda mahzab yaitu Mandiri yang bermahzab corporate dengan BTN yang bermahzab retail.

·         Seluruh pekerja Bank BTN menuntut Dahlan Iskan mematuhi kesepakatan politik tahun 2005 antara pemerintah dengan DPR RI yang menetapkan BTN sebagai bank tunggal yang berdiri sendiri dan fokus pada pelayanan penyediaan pembiayaan rumah.

·         Bahwa seluruh pekerja Bank BTN memandang kebijakan Kementerian BUMN dalam pengelolaan perbankan bersifat tidak jelas dan tidak transparan yaitu dalam surat Kementerian BUMN.

·         Bahwa serikat pekerja Bank BTN memandang kebijakan BUMN yang menetapkan akuisisi Bank BTN dengan Bank Mandiri sebagai surviving Bank, hanya berdampak memberi keuntungan pada Bank Mandiri saja.

·         Bahwa serikat pekerja Bank BTN memandang justru pemerintah harus mengatasi problem penyediaan dana murah dengan jangka panjang waktu lama untuk penyediaan KPR melalui kebijakan Tapera yang saat ini masih digodok di DPR untuk diprioritaskan dan dikelola oleh Bank BTN.

·         Bahwa serikat pekerja Bank BTN memandang akuisisi adalah keputusan strategis bagi sebuah perseroan sehingga meminta Kementerian BUMN mematuhi seluruh regulasi yang ada.

·         Bahwa serikat pekerja Bank BTN memandang statement Dahlan Iskan yang menyatakan apabila sudah pasar bebas ada bank-bank asing menyerbu Indonesia maka Bank BTN akan kalah bersaing dalam pembiayaan perumahan untuk rakyat. Itu adalah pernyataan yang absurd, mengada-ada dan mengelabui rakyat.

·         Bahwa serikat pekerja Bank BTN memandang perlu memperingatkan kepada semua pihak yang berambisi untuk melenyapkan Bank BTN dari sejarah Indonesia maka sebagai konsekuensinya SP berkolaborasi dengan elemen buruh dengan menggelar aksi unjuk rasa dan melakukan mogok kerja serta memblokade RUPS BTN maupun RUPS Mandiri.

·         Bahwa serikat pekerja Bank BTN memandang perlu memperingatkan kepada masyarakat bahwa terdapat dugaan kuat telah ada pihak-pihak yang mencoba mempermainkan isu akuisisi Bank BTN ini sekedar mencari keuntungan pribadi yaitu dari profit naik turunya harga saham BTN.

Tinggalkan komen