Take a fresh look at your lifestyle.

Ditunggu, Kerja dari Wakil Gubernur Djarot

0 871

images (1)

Jakartakita.com – Djarot Saiful Hidayat telah resmi menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, setelah dilantik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/12).

Djarot mengaku, akan bekerja keras dan cepat dalam menjalankan tugas. Ini lantaran dia dan Ahok harus mengejar waktu yang tersisa untuk membenahi ibu kota. “Jakarta baru agar segera diwujudkan, karena waktu kita kurang dari tiga tahun,” kata dia.

Lebih lanjut, Djarot mengatakan akan sesegera mungkin menemui DPRD. Dia bermaksud untuk mempercepat pembahasan anggaran agar kinerja Pemprov DKI tidak terganggu. “Segera saya akan silaturahmi ke DPRD untuk mempertajam agar mempercepat Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Selanjutnya akan mengalir begitu saja,” ungkap dia.

Djarot pun berencana untuk blusukan. Karena itu, untuk kepentingan blusukan sewaktu-waktu, dia meminta agar di mobilnya selau disiapkan peralatan untuk mengendarai sepeda motor. “Di mobil harus ada helm, jaket, dan sepatu bot,” tuturnya.

Menurut Djarot, di antara dia dan Ahok tidak ada pembagian tugas secara khusus. “Prinsipnya, kami akan saling melengkapi,” katanya. Dia telah banyak berkomunikasi dengan Ahok terkait dengan hal itu. “Tugas saya, mem-backup Pak Ahok dan kebijakannya,” tegasnya.

Ketika Ahok ingin blusukan, Djarot siap berada di kantor. “Gantian saja. Kalau Pak Ahok ingin keluar, saya di kantor,” ujarnya. Dia menuturkan kebiasaan blusukan yang sering dilakukan mantan Gubernur DKI Joko Widodo perlu dilanjutkan.

Related Posts
1 daripada 4,963

Ahok sendiri, memiliki beberapa harapan kepada Djarot. Salah satunya, Djarot harus dapat mengimbangi kinerjanya, sehingga ada kepaduan seperti Ahok dengan Joko Widodo (Jokowi).
“Bisa seperti antara saya dengan Pak Jokowi,” ujar Ahok.

Harapan lain dari Ahok yaitu Djarot dapat bekerja dengan bersih. Selain itu, Ahok meminta Djarot untuk taat pada konstitusi. “Enggak ada keberpihakan golongan siapapun atau tertentu dan taat kepada konstitusi,” ungkap Ahok.

Lebih lanjut, Ahok mengaku cukup lama mengenal Djarot. Dari hasil interaksinya yang sudah terbangun sejak 2006, Ahok menyimpulkan karakter Djarot tidak berbeda jauh dengan Jokowi.

“Mirip ya, malah saya berpikir beliau lebih lama jadi wali kota ketimbang Pak Jokowi. Lebih pengalaman, terus usia jauh lebih di atas Jokowi,” terang dia.

Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, akan serasi. Alasannya, pemilihan itu langsung oleh Ahok.

Yunarto juga menambahkan, pemilihan wakil gubernur oleh Ahok sudah sesuai dengan sistem presidensial yang berlaku. “Sebelum jadi sudah ada chemistry, dan tidak ada istilah kawin paksa,” ujar dia.

Kawin paksa itu merupakan istilah gubernur yang diarahkan untuk memilih wakilnya. Semula, kawin paksa juga diterapkan ke Ahok dengan disodorkannya Boy Sadikin. Namun, Ahok menolak dan memilih Djarot.

Dari proses itu, Drajot sudah punya kombinasi dengan Ahok. Mantan Wali Kota Blitar ini juga bukan orang baru dalam politik. “Dia dipercaya menjadi Ketua DPP PDIP dan orang lama Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Yunarto.

 

Tinggalkan komen