Ada Pangeran Diponegoro di Galeri Nasional
Jakartakita.com – Tokoh pahlawan yang berjuang melawan penjajah berabad tahun lalu, bangkit kembali lewat Pameran bertajuk ‘Aku Diponegoro’. Seakan ingin menyegarkan kembali ingatan sebagian besar masyarakat Indonesia terhadap Pangeran Diponegoro yang memimpin perlawanan Jawa terhadap Belanda dalam pertarungan yang dikenal sebagai Perang Diponegoro (1825-30).
Pameran Aku Diponegoro digelar di Galeri Nasional Indonesia selama sebulan penuh, 8 Februari-8 Maret 2015. Tak hanya memajang sederet lukisan karya sejumlah maestro seni lukis Indonesia dan seniman-seniman seni kontemporer, beberapa barang peninggalan Diponegoro juga ikut dipamerkan. Dr. Werner Kraus, Jim Supangkat, dan Dr. Peter Carey adalah tiga orang kurator dari keseluruhan benda-benda bersejarah yang dipamerkan.
Pameran historis ini adalah hasil kerja sama Goethe-Institut Indonesien, Galeri Nasional Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Kedutaan Besar Republik Federasi Jerman di Indonesia, Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Erasmus Huis, Yayasan Taut Seni, Djarum Foundation, Galeri Foto Jurnalistik Antara, Universitas Paramadina, kineforum, dan Universitas Indonesia. Serangkaian kegiatan seperti diskusi panel dan lokakarya akan menemani pameran penting ini.
Animo masyarakat untuk melihat pameran ‘Aku Diponegoro’, ternyata sangat tinggi. Pada akhir pekan. pengunjung pameran bahkan menyesaki lobi dan gedung Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, tempat pameran digelar.
Pengunjung pameran pun antusias berfoto di depan barang-barang asli milik Diponegoro itu, mulai dari pelana kuda, tombak Kiai Rondhan yang selama ini disimpan di Museum Nasional, serta tongkat Kiai Tjokro, tongkat ziarah Diponegoro yang baru saja dikembalikan dari Belanda.
Nah, bagi Anda yang belum sempat berkunjung. Jangan khawatir! Karena pameran ini masih akan berlangsung hingga tanggal 8 Maret 2015, di Galeri Nasional Indonesia, Jl. Medan Merdeka Timur No. 14, Jakarta Pusat. Pameran buka dari pukul 10.00 hingga 19.00 WIB.
Yuk, ajak teman, dan keluarga Anda mengenali pahlawannya. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa para pahlawannya.