Jakartakita.com – Dalam rangka meningkatkan akses layanan keuangan mikro di daerah-daerah pelosok dan pedesaan. Perbankan kini mulai gencar menerapkan layanan bank tanpa kantor atau ‘branchless banking’ di seluruh Indonesia.
Salah satu bank yang gencar menggaet nasabah di daerah pelosok dan pedesaan adalah, Bank BRI. Bahkan kini PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah memiliki 20.000 agen branchless banking yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan adanya layanan branchless banking ini, lembaga keuangan seperti BRI bisa menjangkau daerah-daerah remote untuk pembiayaan mikro (micro-financing). Apalagi layanan ini juga telah didukung oleh Bank Indonesia, di samping Layanan Keuangan Digital (LKD).
Bagi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), pembiayaan mikro berperan cukup besar. Dari data BRI, selama 2012-2013 kredit mikro cukup membantu meningkatkan omzet usaha mikro rata-rata Rp 84,8 juta per tahun. Selain itu, aset wirausaha mikro naik rata-rata Rp 24,7 juta per tahun.
Untuk menggenjot layanan ini, Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam acara microfinance forum di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (11/3/2015) mengaku, BRI telah menyiapkan 20.000 agen dari rencana 2015 sebanyak 35.000 agen untuk menjangkau 70.000 desa di Indonesia. Jumlah ini akan direalisasikan secara bertahap. Untuk tahun ini, BRI berencana merekrut kembali 15.000 agen untuk memenuhi target.