Take a fresh look at your lifestyle.

Masyarakat Indonesia Mesti Dididik Menjadi Konsumen Yang Cerdas

0 875
Konsumen Cerdas
foto : istimewa

Jakartakita.com – Direktorat Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (Ditjen SPK) Kementerian Perdagangan, Widodo, mengatakan, masyarakat Indonesia harus dididik untuk menjadi konsumen yang cerdas, kritis dan nasionalis sebagai upaya untuk bisa bertahan dalam persaingan MEA 2015.

Terlebih karena saat ini konsumen Indonesia adalah yang terbesar di ASEAN.

Saat MEA, lanjut dia, arus barang dan jasa impor akan membanjiri pasar Indonesia dan di situlah peran konsumen cerdas dan kritis.

Related Posts
1 daripada 6,444

“Kalau 150 juta penduduk kita sudah berdaya, dampaknya kualitas produk juga bisa meningkat. Dengan keberdayaan konsumen yang tinggi, ditambah nilai nasionalisme, konsumen akan lebih memilih produk dalam negeri yang efeknya akan bagus saat MEA 2015,” katanya, di acara jumpa pers peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2015, di Jakarta, Rabu (11/3).

Dijelaskan, Indonesia merupakan konsumen terbesar di ASEAN dan ke empat di dunia dengan 253 juta penduduk. “Kami berharap seluruh rakyat Indonesia memperkuat nasionalisme dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri,” jelasnya.

Peringatan Harkonas 2015 yang keempat kali ini menekankan pentingnya nasionalisme untuk mencintai produk dalam negeri. Rencananya, juga akan diramaikan dengan berbagai kegiatan, seperti lomba-lomba, seminar, saresehan di berbagai kota serta bincang-bincang di televisi.

Acara puncak Harkonas yang jatuh pada 20 April mendatang, akan diperingati di Monumen Nasional dengan pencanangan “Konsumen Cerdas Dengan Nasionalisme Tinggi Menggunakan Produk Dalam Negeri”, peluncuran Indeks Keberdayaan Konsumen serta pameran produk dalam negeri serta makan bakso dan minum jamu gratis.

 

Tinggalkan komen