Amazon.com Amerika Serikat, Uji Drone Untuk Pengiriman Barang
Jakartakita.com – Amazon.com, pengelola situs web jual beli online asal Amerika, dikabarkan telah mendapatkan persetujuan dari regulator Amerika Serikat untuk menguji pesawat tanpa awak (drone) mengirim barang yang dibeli pengguna.
Pada hari Kamis (19/3/2015), Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan sertifikat kelayakan terbang produk purwarupa drone yang dibuat oleh Amazon. FAA pun memberi pembatasan pada pesawat tanpa awak lain, sehingga pesawat (drone) buatan Amazone agar dapat melakukan penerbangan tanpa kekhawatiran.
Perusahaan situs jual beli online terbesar di AS itu pun disebutkan harus menjaga penerbangan dibawah 120 meter dan menjaga agar drone itu tetap bisa diawasi oleh mata dari pengendali pesawat. Belakangan ini juga, Amazon meminta agar ketinggiannya dinaikkan menjadi 150 meter.
Pilot yang akan menerbangkan pesawat tanpa awak itu pun harus mengantongi lisensi pilot swasta dan sertifikasi medis. Selain itu Amazon harus memberikan data bulanan ke regulator.
Jika Amazon melakukan modifikasi pada drone buatannya, maka mereka harus mengajukan izin uji terbang kembali kepada FAA, agar FAA dapat mengetahui perubahan spesifikasi teknis yang dilakukan.
Drone buatan Amazon ini diberi nama Octocopter, sementara jasa pelayanan untuk antar barang dengan drone ini dinamakan Amazon Prime Air. Drone ini dapat dipakai terbang dengan kecepatan 80 km/jam, dan mampu membawa bobot 2,3 kg. Jasa angkut Drone ini pun diberikan nilai tambah kepada konsumen dengan memberi jaminan barang sampai hanya dalam 30 menit.
Amazon.com, Inc. adalah sebuah perusahaan perdagangan elektronik multinasional yang berkantor pusat di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Amazon adalah pengecer daring terbesar di dunia. Selain dari Amazon, Google pun saat ini dikabarkan sedang menguji drone mereka yang diberi nama Project Wing. Yang diperuntukkan sebagai alat transportasi antar – jemput barang yang sulit diakses lewat jalur darat.