Take a fresh look at your lifestyle.

Ariana Miyamoto, Miss Japan Pendobrak Rasisme

0 1,242

miss japanJakartakita.com – Nama Ariana Miyamoto belakangan ini menjadi pembicaraan hangat di Jepang. Pasalnya, si cantik ini baru saja terpilih menjadi Miss Japan akhir bulan lalu. Ia akan mewakili Negeri Sakura dalam ajang Miss Universe 2015.

Tak seperti wanita pemenang kontes kecantikan lainnya, Miyamoto harus melalui perjuangan berat untuk menjadi Miss Japan. Ia harus mendobrak stigma rasisme karena ia tidak berdarah Jepang ‘murni’.

Perempuan berusia 20 tahun ini lahir dari pasangan ayah Afrika-Amerika dan ibu Jepang. Ia lahir dan besar di kota pelabuhan Sasebo, dekat Nagasaki.

Berdarah campuran, Miyamoto kecil mengalami banyak pelecehan dari teman-temannya. “Aku dipanggil n—o oleh beberapa teman sekolahku. Beberapa melempariku dengan sampah, bahkan ada juga yang melempar penghapus papan tulis,” aku Miyamoto dalam wawancara yang dilansir Daily Mail, Jumat (3/4/2015).

Perilaku tidak menyenangkan juga dialami Miyamoto, yang sempat beberapa tahun tinggal di Amerika Serikat bersama ayahnya setelah orangtuanya bepisah, setelah memenangi ajang Miss Japan. Banyak orang di Jepang yang tidak suka atas kemenangan ‘hafu’, sebutan bahasa slang untuk mereka yang berdarah setengah Jepang. “Apakah benar untuk memilih seorang ‘hafu’ untuk mewakil Jepang di ajang Miss Universe?” tulis seseorang di situs online Miss Japan.

Related Posts
1 daripada 3,301

Namun, berbagai komentar rasis tidak membuat Miyamoto merasa tersudutkan. Ia bahkan semakin mantap menjadi pendobrak rasisme dalam bentuk apapun yang masih ada di Jepang.

“Saya tidak keberatan dengan sebutan ‘hafu’ dan menerima bahwa saya memang berdarah campuran. Dengan budaya Jepang yang sangat homogen, memang tidak mudah untuk menerima saya. Tapi saya akan terus menunjukkan bahwa saya adalah orang Jepang, walau wujud fisik saya tidak seperti orang Jepang lainnya,” kata Miyamoto yang berkewarganegaraan ganda, Jepang dan Amerika Serikat.

“Warna kulit tidak berhubungan dengan kemampuan seseorang. Warna kulit hanya apa yang ada di luar, tidak menjadi ukuran ‘isi’ dari individu,” ia menambahkan.

Miyamoto kini berharap dapat melakukan yang terbaik di ajang Miss Universe 2015 nantinya, dan membuat negaranya bangga akan dirinya. Kontestan Miss Universe dari Jepang pernah dianugerahi mahkota juara dalam dua kesempatan sebelumnya.

“Jepang berusaha untuk berubah. Aku akan mencoba untuk turut membantu terjadinya perubahan, terutama pandangan terhadap mereka yang berdarah campuran,” pungkas Miyamoto.

Tinggalkan komen