Take a fresh look at your lifestyle.

BNI Syariah Terbitkan Sukuk Mudharabah Pertama Di Tahun Pasar Modal Syariah

0 1,665
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Bertempat di Ballroom Ritz Carlton Pasific Place, PT. Bank BNI Syariah melangsungkan Due Diligence dan Public Expose Penerbitan Sukuk Mudharabah Bank BNI Syariah I tahun 2015.

Acara ini di hadiri oleh Dinno Indiano, President Director, Imam Teguh Saptono, Business Director dan Junaidi Hishom, Operational Director dan juga 150 calon investor.

Dalam kesempatan ini, Dinno Indiano menuturkan, Kinerja BNI Syariah yang terus bertumbuh dengan baik, sejak spin off tahun 2010. “Alhamdulilah, hari ini BNI Syariah meluncurkan produk investasi, Sukuk Mudharabah,” tandasnya.

Dinno menambahkan, Sukuk Mudharabah ini diluncurkan dengan tujuan menunjang ekspansi bisnis, dalam mengembangkan kegiatan pembiayaan syariah serta menjaga likuiditas jangka panjang. Sukuk BNI Syariah diterbitkan dengan tenor 3 tahun, yang diperkirakan dapat diserap pasar sebesar Rp 750 miliar.

Related Posts
1 daripada 6,498

“Penerbitan ini sesuai dengan program OJK, untuk mendukung ekspansi bisnis dan meramaikan pasar modal syariah nasional. Tentunya ini dapat menjadi instrumen korporasi syariah pertama yang listing ditahun pasar modal syariah,” tuturnya.

Dalam acara ini pula dipaparkan kinerja BNI Syariah per Desember 2014, yang ditandai dengan laba yang mencapai Rp 163,25 miliar, atau naik sebesar 38,98% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp 117,46 miliar. Untuk aset tumbuh sebesar 32,52% dari tahun sebelumnya dengan posisi total aset per Desember 2014 mencapai kisaran Rp 19,49 triliun. Pertumbuhan aset didorong juga dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 33,79% dan pertumbuhan DPK sebesar 41,42% dari tahun sebelumnya.

Adapun total pembiayaan senilai Rp 15,04 triliun. Yang sebagian besar merupakan pembiayaan konsumtif 52,60%, disusul oleh pembiayaan produktif UKM sebesar 21,61%, pembiayaan komersial 16,15%, pembiayaan mikro 6,96%, dan pembiayaan Hasanah Card sebesar 2,68%.

“Untuk pembiayaan konsumtif tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan Griya iB Hasanah sebesar Rp 6,88 triliun,” terang Dinno.

Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 41,42% dari tahun sebelumnya, atau tumbuh sejumlah Rp 4,76 triliun, dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) sebesar 45,38%.

Pencapaian kinerja bisnis tersebut tetap memperlihatkan kualitas pembiayaan, dimana NPF dapat dipertahankan sebesar 1,86%. Masih sama dengan tahun sebelumnya.

Tinggalkan komen