Lenggang Jakarta: Kualitas Mal Harga PKL
Jakartakita.com – Apa Anda pikirkan apabila mendengar istilah pedagang kali lima (PKL)? Sudah pasti yang terpikirkan adalah, kotor, pola yang sembarangan, pinggir jalan, jorok, dan murah meriah. Namun, Anda sebaiknya tidak berburuk sangka dahulu, karena kini tidak semua PKL menjalankan bisnisnya dengan serampangan. Ternyata, apabila diberi pengarahan dan disediakan tempat yang baik, PKL kuliner bisa bersaing dengan rumah makan bahkan restoran ternama di ibu kota.
Kini ada sebuah tempat yang dibuat Pemprov DKI yang dapat mengubah stigma Anda mengenai PKL, Lenggang Jakarta, sebuah tempat pusat jajanan PKL teranyar di Jakarta yang berlokasi di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dikabarkan pada hari Jumat (22/5/2015), telah meresmikan sekaligus membuka Lenggang Jakarta untuk dikunjungi masyarakat umum. Tempat ini beratmosfir seperti layaknya mal besar, dengan pelayanan yang baik dan kuliner yang dapat menggoyang lidah Anda.
Secara kasat mata memang terlihat kalau Lenggang Jakarta merupakan pusat jajanan ala kaki lima. Namun tidak seperti area jajanan PKL lainnya, Lenggang Jakarta justru dibangun sangat rapi, apik, dan layak dikunjungi.
Rentetan pedagang makanan terlihat menempati bilik berukuran 2×2 meter yang dibangun kokoh dan bersih. Bagian depan tiap kios pun dilapisi oleh kaca transparan, memungkinkan para pedagang menata display menu makanan nan lezat untuk menarik minat konsumen mencoba.
Pemprov DKI dibantu perusahaan yang menjadi sponsor pun menyediakan ratusan set meja dan kursi makan berbahan besi yang kokoh di Lenggang Jakarta. Ada juga meja dan kursi kayu yang naungi payung plastik besar berwarna oranye cerah, membuat tempat ini nampak asyik untuk dipakai berkongkow-kongkow dengan teman sejawat.
Tidak hanya itu saja, di beberapa sudut terdapat wastafel yang dilengkapi dengan sabun cuci tangan. Para pengunjung pun nampak tidak ragu untuk membilas tangannya sebelum mencicipi makanan yang mereka beli.
Di Lenggang Jakarta, makanan dan minuman yang dijual sudah pasti masakan khas Indonesia. Seperti: sate padang, soto Bogor, Nasi Rames, Ayam Betutu, Bakso Solo, Mie Aceh, hingga kerak telor khas Betawi semua ada di sini. Harganya pun ramah di kantong, yakni hanya berkisar Rp 20.000-Rp 35.000 per porsi.
Selain dimanjakan oleh varian kuliner khas Indonesia, pengunjung juga dapat melihat berbagai suvenir bertema Jakarta yang layak untuk dilirik. Barang-barang mulai dari kaos, baju anak, pajangan rumah, hingga casing telepon pintar dijajakan oleh pedagang di atas gerobak kayu. Ragam oleh-oleh tersebut tentu bisa menjadi buah tangan bagi warga kota lain yang tengah bertandang ke Monas.