Take a fresh look at your lifestyle.

Ramai-Ramai Menyapu Receh dari Para Pemudik

0 967

image
Foto: jakartakita.com

Jakartakita.com – Ada yang tak biasa di sekitar Jembatan Sewo, Jalan Raya Indramayu setiap jelang hari raya. Ya, warga setempat, tua-muda pria-wanita berbaris di pinggir jalan dengan sapu dan pengki demi meraup rezeki dari para pemudik. Mereka adalah para penyapu receh jalanan yang menjadi bagian dari pemandangan jalur Pantura saat arus mudik tiba. Ketika uang dilempar, mereka bakal berebut menyapu uang itu ke pinggir jalan, lalu memungutnya.

Jembatan Sewo berada di perbatasan Kabupaten Subang-Indramayu, keduanya masuk wilayah Jawa Barat, tepatnya jembatan penghubung Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang dan Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. Jembatan dibangun dua jalur dari arah barat ke timur dan jalur satu lagi arah sebaliknya.

Related Posts
1 daripada 425

Konon, menurut cerita mitos warga setempat, sungai di bawah Jembatan itu dihuni makhluk halus, mulai dari kuntilanak, siluman buaya putih, sampai cerita tentang nyai ronggeng. Tidak jelas mulai kapan kebiasaan sopir melempar uang itu dilakukan. Tapi ada yang bilang sejak zaman Belanda.

Sejak zaman Belanda, para sopir yang melintasi Jembatan Sewo bakal melemparkan uang recehan ke sungai sebagai aksi tolak bala agar selamat dari gangguan makhluk halus penghuni jembatan. Bagi yang melanggar, maka malapetaka akan terjadi.

Lucunya, warga setempat pun percaya di antara barisan para penyapu receh jalanan, satu di antaranya adalah wujud makhluk halus penghuni jembatan. Menurut sesepuh setempat, bila pengemudi tidan percaya baiknya tidak sesumbar dan mengucapkannya, takutnya penghuni jembatan akan marah.

Hingga kini para pengemudi yang melintasi jembatan masih banyak yang melakukan tradisi membuang uang receh. Sampai sekarang, penduduk sekitar jembatan memanfaatkan benar tradisi ini. Koin tidak lagi dibuang ke sungai, tapi ke aspal di atas jembatan.

Tinggalkan komen