Take a fresh look at your lifestyle.

Ralali.com Beberkan Tips Mendapatkan Pendanaan Dari Investor

0 1,441
situs e-commerce Ralali.com
foto : istimewa

Jakartakita.com – Perkembangan industri e-commerce di Indonesia tumbuh sangat pesat.

Salah satu dari sekian banyak pemain yang menonjol adalah Ralali.com, perusahaan platform B2B (business to business) untuk barang-barang industri dengan kategori MRO (Maintenance, Repair, Operational), yang baru-baru ini berhasil mendapatkan pendanaan sekitar Rp 33 milyar (USD 2.5 juta) dari dua perusahaan investasi kenamaan asal Jepang, yaitu Cyber Agent Ventures (CAV) dan BEENOS Plaza.

Peristiwa tersebut tak ayal, membuat Ralali.com menjadi perbincangan hangat di komunitas bisnis dan pelaku startup di Indonesia dan Asia.

Nilai investasi tersebut jelas menunjukkan keseriusan tingkat tinggi investor asing dan bahkan memperlihatkan jika Ralali.com sangat dinilai tinggi.

Padahal, usia Ralali.com belum genap mencapai tiga tahun. Dan menariknya lagi, perusahaan ini sempat mengalami kesulitan pendanaan di awal memulai usahanya.

Lantas apa rahasia suksesnya?

Irwan Suryady, General Manager PT Raksasa Laju Lintang (Ralali.com) menceritakan bahwa saat pertama kali menjalankan Ralali.com bersama Joseph Aditya (Founder dan CEO Ralali), mereka berdua hanya mengetahui pendanaan konvensional melalui bank.

Related Posts
1 daripada 6,414

“Awalnya saya benar-benar buta mengenai cara mendapatkan pendanaan selain melalui bank. Adit dan saya tahunya kalau mau mendapatkan pendanaan itu dengan cara konvensional, yaitu mengajukan pinjaman ke bank,” ujar Irwan Suryady, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Sabtu (25/7/2015).

Padahal, lanjut dia, Ralali.com membutuhkan juga pengetahuan untuk memastikan dana yang mereka peroleh dapat digunakan untuk mencari strategi baru demi memajukan perusahaan.

Seiring waktu, Irwan dan Aditya mendapatkan pengetahuan baru mengenai cara mendapatkan pendanaan, bahkan dengan hasil yang lebih baik sesuai keinginan mereka.

Irwan mengisahkan, bahwa mereka kemudian mengikuti acara yang mempertemukan penggiat start-ups dan investor. Para pelaku start-up yang membutuhkan pendanaan mencari investor yang tertarik menanamkan dana dan para investor mencari start-up tempat mereka bisa berinvestasi.

“Saat awal kami baru berdiri pada pertengahan 2013, kami rajin mengikuti berbagai acara yang mempertemukan sesama start-up dan investor,” tutur Irwan.

“Dalam kesempatan ini, masing-masing pihak saling menceritakan masalahnya dan gayung pun bersambut,” sambungnya.

Kini, perusahaan yang baru berdiri pada pertengahan 2013 ini, telah memiliki 50.000 produk, 350 vendor, 7.000 pelanggan, dan 35.000 unique visitors/minggu.

“Dapat dikatakan inilah cara termudah mendapatkan investor yang mau menanamkan dananya ke dalam bisnis kita,” tandas Irwan.

Anda tertarik untuk mencobanya?

 

Tinggalkan komen