Take a fresh look at your lifestyle.

Ups!

0 4,183
foto: istimewa
foto: istimewa

(Tulisan Heriawanto Hirawan, seorang banker dari sebuah bank ternama di ibukota Jakarta)

Di lantai dasar gedung kantor gue ada minimarket, namanya Soho, yang menyediakan smoking room bagi para pengunjung yang ingin merokok.

Related Posts
1 daripada 26

Buat gue, smoking room ini gue anggap sebagai tempat melepas penat pada saat jam-jam kritis hari kerja.

Seperti sore tadi, setelah kepala rasanya panas karena proposal kredit, gue putuskan untuk istirahat sejenak, menghisap sebatang rokok. Setelah mengambil sekotak susu ultra coklat sebagai teman menghisap rokok (biasain hidup sehat dengan minum susu *penebus dosa karena menghisap rokok hehe), gue segera menuju smoking room yang saat itu sedang kosong. Gue memilih untuk duduk di pojok menghadap parkiran basement.

Gue menghisap rokok sambil sibuk buka2 path or facebook dari smartphone gw dan sesekali menenggak susu. Tiba-tiba di tengah-tengah asik merokok, ada hasrat pingin kentut. Percaya pada penglihatan gue yang pada saat masuk ke smoking room tadi yang gue lihat dalam keadaan kosong gak ada orang, gue berusaha meyakinkan diri kalau gue cuma sendiri di ruangan itu. Akhirnya dengan percaya diri gue kentut. Dua kali. Dengan suara yang cukup besar tapi sember.

Broott

Brrooottt

Gue merasa lega.

Tapiii tiba-tiba ada suara nyeletuk dari belakang gue

“Mas, kalo sakit perut mendingan ke toilet deh!”

Ternyata di belakang gue ada bapak-bapak duduk sambil ngerokok juga.

Gue kagettttt,,,,,dan sumpah malu banget.

“Emang kedengeran ya pak?” Tanya gue gak tau malu, muka berasa panas dan pasti merah kayak kepiting rebus.

Tuh bapak cuma nyengir sambil keluar ruangan. Gak tau juga dia keluar ruangan karena udah selesai ngerokok atau bete sama kentut gue.

Tadinya gue mau ikut keluar jg, tapi gue urungkan niat tersebut, sambil berharap semoga bapak itu cepet pergi.

Gak berapa lama, akhirnya gue jalan keluar ruangan menuju kasir untuk bayar susu ultra yang gw beli tadi. Setelah bayar, gue menuju pintu luar Soho, jalan sambil pandangan tertuju pada layar smartphone gue. Tiba-tiba di deket pintu keluar gue dengar suara bapak tadi ngomong:

“Mau ke toilet ya mas?”

Astagaaa ternyata itu bapak masih ada di dalem minimarket itu.

Sambil senyum kecut gue cuma bisa jawab:

“Iya, pak”

Sumpah tengsin banget hahahahahaha

Tinggalkan komen