Take a fresh look at your lifestyle.

Astaga, Ada Pawai Perayaan “Topless Day” di New York

0 840
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com, New York – Kalau kaum pria berjalan-jalan di luar sambil bertelanjang dada mungkin sudah biasa. Namun tentu saja hal sebaliknya tidak berlaku bagi kaum wanita. Sebagian besar norma masyarakat yang berlaku tidak membolehkan wanita mengumbar auratnya di muka umum.

Rupanya hal tersebut mengusik sekelompok wanita untuk menuntut persamaan hak agar wanita juga diperbolehkan berjalan di muka umum sambil bertelanjang dada tanpa dikenai sanksi sosial. Menurut mereka apa bedanya puting pria dan wanita.

Minggu (23/8/2015) lalu, ratusan wanita turun ke jalan-jalan kota New York untuk menuntut hak bertelanjang dada sebagai bagian dari Hari Telanjang Dada (GoTopless Day) sedunia. Pawai ini dimaksudkan untuk mewajarkan telanjang dada bagi kaum wanita sekaligus membela hak wanita untuk memamerkan payudaranya di muka umum.

Sekitar ratusan orang peserta pawai membawa papan-papan dengan slogan seperti “Free your breast free your mind” (Bebaskan dadamu, bebaskan pikiranmu), “equal topless right for all” (persamaan hak bertelanjang dada untuk semua), “breast are not obscene” (dada itu tidak cabul), dan lain-lain.

Related Posts
1 daripada 3,301

Sebenarnya hukum di kota New York sendiri sudah memperbolehkan wanita untuk bertelanjang dada sejak tahun 1992. Namun belakangan aksi Walikota New York, Bill de Blasio yang sedang gencar merazia pengemis bertelanjang dada di daerah Times Square semakin meningkat stigma buruk masyarakat akan wanita yang bertelanjang dada di muka umum.

Pengatur kegiatan dari Long Island, Katie Lombardon (26), tampak bergaya bersama dengan para penonton pawai tersebut.

Dikutip dari New York Daily News, wanita itu berseru-seru, “Bebaskan pikiranmu! Bebaskan putingmu!”

Ia juga mengatakan, “Kaum pria berjalan telanjang dada. Kenapa kami tidak boleh? Saya senang. Ini merupakan kesetaraan gender.”

Weleh-weleh aneh-aneh saja!

Tinggalkan komen