Take a fresh look at your lifestyle.

Teman Jalan, Aplikasi Inovatif Buat Atasi Macet

0 1,330

Teman JalanJakartakita.com – Banyak orang memilih membawa kendaraan pribadi ketimbang naik kendaraan umum. Akibatnya, jalan menjadi lebih macet karena banyaknya kendaraan yang tidak ditumpangi maksimal.

Awalnya, Caraka Nur Azmi dan Rasmunandar Rustam gemas melihat banyaknya teman yang membawa motor atau mobil sendirian. Padahal, motor bisa maksimal mengangkut dua orang, dan mobil bila membawa lebih banyak penumpang.

Melalui aplikasi “Teman Jalan” yang dibuat oleh duo mahasiswa UI ini, diharapkan antara pemilik kendaraan pribadi dan penebeng yang kebetulan punya tujuan sama pada waktu yang sama bisa terfasilitasi. Keduanya bisa mengobrol untuk janjian ketemu dengan memanfaatkan fitur chat pada aplikasi “Teman Jalan”.

Related Posts
1 daripada 160

Konsep Teman Jalan mirip-mirip Nebengers yang populer di media sosial. Tapi, di Teman Jalan, ada sistem reward yang membuat si pemilik kendaraandan penebeng sama-sama untung. Penebeng kendaraan akan membayar dengan koin virtual  yang diibaratkan sebagai “mata uangnya ‘Teman Jalan'”. Koin virtual itu, pada jumlah tertentu, bisa ditukarkan si pemilik kendaraan dengan voucher bensin atau voucher-voucher lainnya.

Padahal, si pemilik kendaraan sebenarnya tak mengeluarkan tenaga atau ongkos lebih untuk mengantar si penebeng Ada atau tak ada penebeng, pemilik kendaraan tetap melaju menggunakan motor atau mobil pribadi dengan mengeluarkan ongkos dan tenaga yang sama.

Maka bisa dibilang  pemilik kendaraan menolong penebeng tanpa berkorban. Kenapa disebut menolong? Karena harga yang dibayarkan penebeng melalui koin virtual, jika dikonversi ke rupiah, nilainya jauh lebih sedikit ketimbang ongkos naik ojek atau taksi.

Aplikasi ini juga diklaim bisa mereduksi polusi dan menjadi solusi kemacetan di ibukota Jakarta. Namun sayangnya, sampai saat ini aplikasi “Teman Jalan” baru dirilis dalam versi Beta untuk kalangan terbatas. Namun Anda bisa menjajalnya di tautan berikut ini!

Tinggalkan komen