Take a fresh look at your lifestyle.

Begini Caranya Facebook Mendapatkan Uang dari Anda

0 920
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Tahukah Anda bagaimana Facebook mengeruk keuntungan dari setiap pengguna setianya?

Sebuah penelitian terbaru dari lembaga riset pasar eMarketer, menunjukkan bahwa lebih dari 20 persen keuntungan Facebook pada 2014 berasal dari para pengguna setianya.  Riset itu juga menemukan fakta bahwa Anda menyumbangkan uang sebesar 12,76 dolar AS per tahun atau setara dengan Rp185.020 (1 dolar AS pada 14.500) setiap tahunnya dengan menjual data pribadi Anda kepada pengiklan.

Hasil riset eMarketer, yang dikutip The Guardian pekan lalu, bahkan menunjukkan bahwa pada 2017 keuntungan yang Anda sumbangkan kepada Facebook akan naik menjadi 17.50 dolar AS atau sekitar Rp257.162 setiap tahun.

Related Posts
1 daripada 3,092

Hal yang sama berlaku pada Twitter. Setiap tahun Twitter meraup 7,75 dolar AS (sekitar Rp113.510) dari setiap penggunanya, naik dari 5,48 dolar AS (sekitar Rp80.000) pada 2014. Pada 2017, diperkirakan Twitter akan mendulang 12,56 dolar AS (sekitar Rp184.000) dari setiap pengguna yang dijajakannya kepada pengiklan.

Jadi jika Anda menggunakan kedua media sosial itu sekaligus, Anda bisa jumlahkan sendiri berapa uang yang Anda sumbangkan untuk kedua media sosial itu setiap tahunnya. Belum lagi jika Anda menggunakan media sosial lain seperti YouTube atau Instagram.

Kalau Anda masih bingung bagaimana caranya pengiklan di Facebook menjangkau target pasarnya. Coba intip tampilan laman Facebook Anda dan bandingkan dengan laman teman Anda. Pasti berbeda! Ya, karena Facebook menyesuaikan iklannya dengan karakter penggunanya. Makanya jangan heran kalau di laman Anda yang sehari-hari berhijab ada iklan online shopping fashion hijab.

Ya, saat ini memang para pengiklan lebih memilih untuk menggelontorkan uangnya ke media sosial di internet ketimbang beriklan di media cetak atau media penyiaran. Pasalnya, media sosial memiliki informasi yang lebih banyak dan kaya tentang penggunanya, bahkan lebih rinci ketimbang layanan internet lainnya seperti misalnya situs berita online.

Selain itu, media sosial juga semakin kreatif menciptakan konten yang bisa digunakan untuk menyisipkan iklan. Misalnya saja video, yang kini sudah diadopsi oleh Facebook dan Twitter.

Tinggalkan komen