Take a fresh look at your lifestyle.

Dirut PP Properti : Topping Off Diharapkan Tingkatkan Kepercayaan Pasar

0 1,385
grand sungkono lagoon surabaya
foto : jakartakita.com/harry tanoso

Jakartakita.com – Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti (PPRO) mengatakan, rampungnya pembangunan tower pertama dari proyek Grand Sungkono Lagoon (GSL) Surabaya, yakni Venetian Tower dan proyek Apartemen Pavilion Permata 2, menjadi bukti bahwa PPRO berkomitmen kuat dalam menyelesaikan proyek-proyeknya.

Selain kemajuan konstruksi di proyek GSL, sejumlah proyek lain seperti Grand Kemala Lagoon (GKL) di Bekasi, maupun Grand Dharmahusada Lagoon (GDL) di Surabaya juga sedang dalam tahap pembangunan.

Diharapkan, kondisi tersebut semakin meningkatkan kepercayaan (trust) pasar terhadap proyek-proyek yang sedang dikerjakan PPRO.

“Dari sisi pembiayaan pun kami mendapatkan kepercayaan dari sejumlah pihak untuk menjalankan proyek-proyek unggulan kami, serta didukung oleh kekuatan fundamental perusahaan,” ungkap Taufik, kepada Jakartakita.com, di sela-sela acara peresmian Topping Off Venetian Tower di Surabaya, Jumat (15/4/2016).

Related Posts
1 daripada 6,811

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PP Properti, Indaryanto menambahkan, PPRO sepanjang tahun ini menargetkan marketing sales (pra-penjualan) sebesar Rp2,5 triliun atau tumbuh 25% dibandingkan target tahun lalu sebesar Rp2 triliun.

Kontribusi terbesar marketing sales perseroan berasal dari tiga proyek yaitu Grand Kemala Lagoon (GKL) di Bekasi, Grand Sungkono Lagoon (GSL), dan Grand Dharmahusada Lagoon (GDL) di Surabaya.

”Marketing sales kita proyeksikan Rp2,5 triliun, dengan pendapatan Rp2 triliun dan laba bersih Rp365 miliar hingga akhir tahun ini,” jelas Indaryanto.

Lebih lanjut dia menjelaskan, GSL dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektare (ha) sedangkan GDL dibangun di kawasan seluas 4,2 ha. Keduanya menawarkan konsep mixed use yang mengintegrasikan kawasan hunian dan komersial. Adapun Apartemen Pavilion Permata 2 dibangun di atas lahan kurang dari 1 ha dn membidik segmen menengah (middle).

Dari proyek Amartha View, emiten berkode PPRO ini menargetkan dapat meraup total marketing sales Rp2 triliun dari keseluruhan proyek yang dikerjakan dalam tiga tahap dan diharapkan rampung pada 2026. Perseroan menggelontorkan investasi sebesar Rp350 miliar untuk proyek ini.

”Hingga kuartal I tahun ini, kami optimistis memperoleh kenaikan prapenjualan sebesar 12-15%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, didukung oleh ketiga proyek kami,” tandasnya.

Tinggalkan komen