Take a fresh look at your lifestyle.

Uang Beredar Juni 2016 Meningkat 8,7 Persen (yoy)

0 1,115
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Pertumbuhan likuiditas perekonomian, uang beredar (M2) meningkat pada Juni 2016 sebesar 8,7 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 7,6 persen (yoy).

Menurut keterangan resmi Bank Indonesia (BI), Sabtu (29/7/2016), akselerasi pertumbuhan M2 tersebut didorong oleh pertumbuhan komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh 7,1 persen (yoy) dan 1,1 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,8 persen (yoy) dan -17,2 persen (yoy).

Related Posts
1 daripada 6,413

Adapun, akselerasi pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan dan aktiva luar negeri bersih. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Juni 2016 tercatat sebesar Rp 4.193,6 triliun atau tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,1 persen (yoy).

Akselerasi pertumbuhan kredit tersebut terjadi pada kredit yang disalurkan untuk kegiatan produktif. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tercatat sebesar Rp 1.221,9 triliun atau tumbuh 2,7 persen (yoy), berbanding terbalik dari bulan sebelumnya yang turun sebesar 2,2 persen (yoy). Ini dikarenakan sejalan dengan adanya penerbitan global bonds pemerintah dan penerimaan pajak dan devisa minyak dan gas (migas).

Di sisi lain, penurunan suku bunga kredit perbankan masih berlanjut pada Juni 2016 sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga kredit turun menjadi 12,38 persen dari 12,50 persen pada Mei 2016.

Sejalan dengan itu, suku bunga simpanan berjangka tenor 3, 6, dan 12 bulan turun dari 7,21 persen, 7,96 persen, dan 7,90 persen pada Mei 2016 menjadi 7,00 persen, 7,75 persen, dan 7,81 persen pada Juni 2016. Dan untuk simpanan berjangka tenor 1 bulan sedikit mengalami peningkatan dari 6,79 persen pada Mei 2016 menjadi 6,80 persen pada Juni 2016. (Heri Supriyatna)

 

Tinggalkan komen