Take a fresh look at your lifestyle.

Sisternet Dukung Restorasi Film Tiga Dara

0 868
foto : dok. XL
foto : dok. XL

Jakartakita.com – PT XL Axiata Tbk (XL) melalui salah satu produk layanannya, Sisternet turut mendukung restorasi film Tiga Dara yang pernah berjaya di era 1950-1960.

Ada kesesuaian visi antara program yang digagas oleh PT XL Axiata Tbk (XL) tersebut, dengan pesan yang terkandung dalam film Tiga Dara karya sutradara Nia Dinata, yang mulai bisa disaksikan oleh masyarakat, mulai tanggal 1 September 2016 mendatang.

“Film Tiga Dara ini memiliki pesan kuat yang memotivasi kaum perempuan untuk menguasai suatu keahlian, lalu berani membangun masa depannya yang lebih baik. Pesan tersebut memiliki benang merah yang erat dengan visi Program Sisternet yang ingin memajukan perempuan Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital,” jelas Chief of Digital Services Officer (CDSO) XL, Joseph Lumban Gaol dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Jumat (19/8/2016).

Dijelaskan, sejak diluncurkan pada  tahun 2015 lalu, Sisternet telah menyelenggarakan program-program edukasi kepada kalangan perempuan muda melalui workshop dan seminar dengan mengundang para pembicara dan tokoh perempuan dari berbagai latar belakang.

Media digital menjadi sarana komunikasi utama untuk mempermudah sharing pengetahuan dan pengalaman antar anggota Sisternet dengan para tokoh.

Secara system digital, tutur dia, Sisternet menghadirkan suatu wadah bagai kalangan perempuan Indonesia untuk bisa mendapatkan akses ke sumber-sumber edukasi yang bisa meningkatkan kompetensi mereka untuk mampu mandiri, termasuk dalam membangun bisnis sendiri atau memulai suatu aktivitas sosial ekonomi mereka.

“Sisternet hadir sebagai platform digital yang mempertemukan para perempuan dari kalangan masyarakat luas dalam satu jejaring sosial, dengan para penyedia akses edukasi,” terangnya.

Ke depan, lanjut dia, Sisternet juga akan membantu mendekatkan masyarakat dengan para pihak yang mampu menyediakan hal-hal penunjang bisnis, termasuk pendanaan, keahlian, konsultan, dan sebagainya. Sisternet ingin memperbesar fungsi sebagai fasilitator masyarakat perempuan Indonesia untuk lebih mudah dalam bertranformasi ke era digital.

Related Posts
1 daripada 6,560

Lebih lanjut dijelaskan, target Sisternet terdekat adalah meluncurkan sharing economy platform berbasis digital. Dalam platform ini, Sisternet akan menyasar tiga segment perempuan, yaitu perempuan dari segment menengah ke atas (backer) yang memiliki kemampuan finansial dan buying power yang mapan. Perempuan dari segmen menengah keatas generasi millennials (mentor) yang literasi digitalnya tinggi sekaligus memiliki passion yang kuat untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat, dan segmen perempuan dari kelas ekonomi menengah ke bawah (beneficiary) yang memiliki potensi ekonomi namun tidak memiliki kemampuan finansial maupun literasi digital.

Segmen perempuan mentor dapat berfungsi menjadi mentor bagi segmen perempuan beneficiary untuk menggali atau meningkatkan potensi usaha mereka dengan menggunakan teknologi digital. Jika memerlukan modal, melalui platform ekonomi berbagi Sisternet, mentor dapat mengkampanyekannya kepada segmen perempuan backer baik untuk memberikan modal kerja atau menjadi pelanggan atas barang atau layanan dari perempuan segmen beneficiary ini.

Sisternet akan menyediakan aplikasi-aplikasi bisnis digital untuk UKM di AWAN XL, untuk memudahkan para mentor dan beneficiary mereka untuk mengakses teknologinya.

Dengan system ekonomi berbagi ini, baik beneficiary maupun mentor menikmati keuntungan finansial jika usaha yang dikembangkan semakin besar.

Dengan system ekonomi berbagi ini, SISTERNET diharapkan menjadi sebuah platform berbasis digital untuk gerakan pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan dan berdaya.

Adapun film Tiga Dara versi baru dibintangi oleh Shanty Paredes, Tara Basro, Titik Puspa, Ray Sahetapy, Rio Dewanto, Tatyana Akman, Richard Kyle, Reuben Elishama, Cut Mini dan Joko Anwar.

Film ini bercerita tentang tiga anak perempuan dengan dilema masing-masing. Gendis (Shanty Paredes) adalah anak tertua yang mempunyai passion di bidang kuliner, Ella (Tara Basro), anak kedua yang supel dan ramah, Bebe (pendatang baru Tatyana Akman), anak ketiga, adalah anak yang cerdas, blak-blakan, dan free spirited.

Sejak ibu mereka meninggal dunia, sang ayah, Krisna (Ray Sahetapy) memboyong mereka dan nenek mereka, Oma (Titiek Puspa), ke kota kecil di bagian timur Flores, untuk menjalankan hotel butik milik mereka.

Konflik antara kakak beradik ini, berikut kisah-kisah menarik lainnya, bergulir dengan manis lewat skenario yang ditulis Nia Dinata dan Lucky Kuswandi.

Sebagian dialog-dialog ini kemudian diterjemahkan menjadi lagu-lagu yang catchy yang diciptakan musisi kawakan Aghi Narottama dan Bemby Gusti, serta lirik oleh Nia Dinata sendiri.

 

Tinggalkan komen