PT PP Tbk Kembangkan Hunian Pekerja di Kawasan Industri
Jakartakita.com – PT PP Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia, telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan PT Bank Tabungan Negara, Badan PenyeIenggara Jaminan SosiaI (BPJS) Ketenagakerjaan serta Konfederasi Serikat Perkerja SeIuruh Indonesia (KSPSI) dalam mengembangkan hunian pekerja di kawasan industri.
Penandatanganan kerjasama ini di hadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, Direktur Utama PTPP, Tumiyana, Direktur Utama BTN, Maryono, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, dan Presiden KSPSI, Andi Gani Nea Wea di kantor pusat PT PP, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (15/9/2016).
Direktur Utama PTPP, Tumiyana mengatakan, MoU tersebut ditandatangani untuk mendukung program pemerintah dalam Pengembangan Hunian Pekerja bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di daerah kawasan industri di seluruh wilayah Indonesia.
“Dalam 5 tahun ke depan, PT PP merencanakan akan membangun hunian minimum sebanyak 100.000 unit, dimana implementasi pengembangan hunian tersebut, PT PP akan dibantu oleh dua anak usahanya yakni PT PP Pracetak dan PT PP Peralatan,” ucap Tumiyana.
Selain acara penandatanganan MoU, di waktu dan tempat yang sama, PT PP beserta seluruh jajaran manajemen Perseroan, berkomitmen untuk meningkatkan impIementasi program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L) di seIuruh unit bisnis Perseroan berserta Anak Perusahaannya yang dituangkan daIam bentuk penandatanganan bersama.
Selain itu, PT PP juga mengenalkan prototype moda transportasi Metro Kapsul yang dipamerkan di halaman depan Kantor Pusat PT PP bagi para undangan.
Metro Kapsul dikembangkan oleh PT PP bersama para ahli teknik Indonesia sebagai wujud kontribusi korporasi dalam membantu mengatasi permasalahan kemacetan yang terdapat di kota-kota besar di Indonesia.
Metro Kapsul merupakan moda transportasi elevaled (jalur melayang) yang merupakan karya anak bangsa Indonesia yang berdimensi 9.300 mm x 2.400 mm x 3.650 mm, dengan kecepatan maksimal 80 km per jam dan menampung penumpang sebanyak 24.000 orang penumpang per jam per satu arah,” tandasnya. (Edi Triyono)