Take a fresh look at your lifestyle.

Anda Bingung Memilih Bohlam untuk Rumah Anda? Ini Dia Tips-nya!

0 957
foto : dok. IKEA
foto : dok. IKEA

Jakartakita.com – Jika Anda berencana untuk mengganti bohlam lampu di rumah dan menggantikannya dengan jenis lain yang lebih hemat energi, bohlam LED (light-emitting diode) adalah pilihan tepat.

Pasalnya, bohlam LED merupakan pencahayaan paling hemat energi yang ada saat ini, mengonsumsi lebih sedikit energi dibandingkan bohlam pada umumnya dan tahan hingga 25.000 jam atau lebih dari 1000 hari.

Marketing Manager IKEA Indonesia, Eliza Fazia, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini memaparkan beberapa tips dalam memilih bohlam yang tepat untuk menerangi dan mendukung aktivitas di rumah sekaligus membantu meringankan tagihan listrik Anda.

“Meskipun harga bohlam LED relatif lebih mahal dibandingkan dengan bohlam pijar, namun bohlam LED dapat menghemat pengeluaran karena lebih tahan lama dan dapat bertahan hingga 20 tahun,” jelas Eliza.

Berikut beberapa tips yang dimaksud;

Untuk warna cahaya, bohlam LED diukur dengan satuan Kelvin (K). Jika Anda menyukai sinar yang lebih kekuningan, pilih bohlam berukuran 2700K. Untuk yang gemar dengan cahaya putih, Anda dapat menggunakan bohlam berukuran 4000K dan 5000K jika ingin lebih putih.

Related Posts
1 daripada 6,250

Lebih lanjut Eliza menuturkan, untuk mengukur tingkat kecahayaan maupun konsumsi daya, terdapat istilah watt dan lumen.

Lumen adalah satuan untuk mengukur tingkat kecerahan cahaya, sedangkan watt adalah satuan untuk mengukur konsumsi daya. Bila dibandingkan, tingkat kecerahan cahaya bohlam 6.3W sama dengan bohlam pijar 35W.

Semua bohlam IKEA menggunakan satuan lumen (lm) untuk mengukur tingkat kecerahan cahaya. Bohlam 400 lm IKEA hanya menggunakan energi 6.3W.

“Itulah mengapa kami mengatakan bohlam LED 6.3W sama seperti bohlam pijar 35W,” jelas Eliza.

Tak kalah penting, sambung dia, dalam memilih bohlam lampu LED perlu menentukan jenisnya, yaitu bohlam bening dan opal – yang juga dikenal dengan istilah bohlam warna susu.  Bohlam bening lebih disarankan untuk lampu dan kap yang didesain untuk menciptakan pola bayangan di dinding.  Sedangkan bohlam opal digunakan untuk mendapatkan cahaya tersebar merata ke seluruh ruangan.

Bohlam LED juga hadir dalam beberapa bentuk dan ukuran. Bohlam berbentuk chandelier menyebarkan cahaya seperti lilin dan sangat cocok dijadikan lampu dekoratif. Sementara bohlam reflektor dapat digunakan uuntuk kegiatan yang memerlukan cahaya terarah, seperti membaca, sedangkan cahaya bohlam berbentuk A sama seperti bohlam pijar.

Tips lain yang perlu diperhatikan dalam membeli bohlam LED, terang Eliza, adalah Colour Rendering Index (CRI) yang dapat menunjukkan kemampuan bohlam untuk menampilkan warna sesungguhnya. Mulai dari nol hingga maksimal 100 – yang dapat menunjukkan cahaya alami. Sebagian besar bohlam LED IKEA memiliki nilai CRI 87 dan akan terus bertambah.

“Dengan beberapa tips yang telah disampaikan ini, kami berharap pelanggan dapat dapat memilih bohlam LED sesuai dengan kebutuhan dan dapat mendukung aktivitas mereka sehari-hari,” pungkas Eliza.

 

Tinggalkan komen