Take a fresh look at your lifestyle.

Golongan Milenial Terancam Kehilangan Daya Beli Rumah di Tahun 2018

0 4,287
foto : dok. Rumah123.com
foto : dok. Rumah123.com

Jakartakita.com – Menurut data Rumah123.com per Desember 2016, golongan masyarakat milenial di Jakarta, menempati jumlah cukup banyak. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja dengan penghasilan cukup, tapi belum mencapai tinggi.

Kebanyakan tidak lagi masuk dalam kualifikasi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), namun juga belum mampu ajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada umumnya.

Adapun kaum milenial usia 23-37 tahun, sebanyak 94 persen memiliki kisaran gaji dibawah 12 juta rupiah, dimana mereka hanya bisa mencicil rumah kurang dari 3,6 juta per bulan.

“Hanya 6% yang penghasilannya lebih dari Rp 12 juta. Sedangkan suplai properti di Jakarta harganya yang paling banyak Rp 480 juta ke atas atau 95% dari total suplai,” kata Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung dalam jumpa pers di Branche Bistro, Jakarta Selatan, Rabu (22/3/2017).

Related Posts
1 daripada 6,893

Dijelaskan, jumlah milenial di Jakarta sendiri adalah 30% dari total penduduk Jakarta atau sekitar 3 juta jiwa. Hal ini membuat sekitar 2,8 juta generasi milenial di Jakarta akan sulit memiliki daya beli rumah jika tak ada mekanisme pembiayaan yang menjanjikan. Karena harga properti (rumah maupun apartemen) terus naik, sedangkan kenaikan penghasilan tahunan agaknya akan menurun karena laju inflasi yang lebih terkendali.

“Ini membuat milenial yang berpenghasilan Rp 4 juta terancam akan kehilangan daya beli rumah di tahun 2018. Kemampuan mencicilnya Rp 1,3 juta di 2018, sementara cicilan KPR nya sudah Rp 1,33 juta. Jadi ada selisih Rp 20 ribu,” papar Untung.

Menyikapi kondisi ini, Rumah123.com meluncurkan video open challenge untuk menarik perhatian para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada DKI Putaran kedua, guna mendapatkan solusi terkait isu ini.

“Gubernur terpilih sudah seharusnya juga menyiapkan kebijakan yang bisa membantu para pemilih terbesarnya ini untuk bisa memiliki hunian, baik rumah tapak maupun apartemen,” kata Untung.

Ditambahkan, pemilihan konsep open challenge dilakukan dengan pertimbangan jaminan keterbukaan bagi kedua paslon.

“Maka dari itu, kami juga membuka semua data yang dibutuhkan terkait masalah ini seperti data penghasilan menurut usia, ketersediaan listing yang sesuai dengan penghasilan, dan data lainnya di www.rumah123.com/solusipropertijakarta,” tandas Untung.

 

Tinggalkan komen