Take a fresh look at your lifestyle.

Melestarikan Badak Sumatera Lewat Kampanye #KadoUntukDelilah

0 1,395
foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – Badak Sumatera, spesies yang merupakan bagian dari warisan hewan Indonesia, berada dalam ancaman kepunahan.

Badak dengan cula yang kecil dan badan yang berbulu ini diyakini hanya mempunyai populasi kurang dari 100 ekor di alam bebas.

Badak langka ini tersebar di tiga taman nasional Sumatera yaitu; Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman nasional Way Kambas, serta di hutan Kalimantan Timur.

Hal itu menggerakkan sejumlah pihak untuk melakukan tindakan nyata.

Enam organisasi nirlaba berbasis ilmu pengetahuan nasional dan luar negeri, dengan kontribusi dari The Walt Disney Company, sepakat membentuk Konsorsium Konservasi Badak Sumatera.

Salah satu inisiatif konsorsium ini adalah dengan meluncurkan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat, kegiatan, dan penggalangan dana bertajuk #KadoUntukDelilah.

Related Posts
1 daripada 5,388

Peluncuran kampanye ini sudah dilakukan pada 16 Mei lalu, di Gedung Manggala Wanabakti, Senayan, Jakarta Pusat.

Acara dihadiri oleh perwakilan Konsorsium Konservasi Badak Sumatera serta Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Bapak Bambang Dahono Adji yang mewakili Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK.

Konsorsium Konservasi Badak Sumatera merupakan kelanjutan dari keberhasilan upaya bersama pada Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung di Sumatera.

foto : istimewa
foto : istimewa

Konsorsium ini sukses membiakkan dua Badak Sumatera dalam empat tahun, yaitu seekor Badak Sumatera jantan bernama Andatu dan seekor Badak Sumatera betina bernama Delilah.

Andatu sendiri merupakan kelahiran dalam penangkaran pertama yang berhasil setelah 124 tahun. Sedangkan Delilah adalah Badak Sumatera termuda di Suaka Rhino Sumatera yang namanya berarti “hadiah dari Tuhan”, dan diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Konsorsium Konservasi Badak Sumatera terdiri dari Yayasan Badak Indonesia (YABI), World Wide Fund for Nature Indonesia (WWF), Wildlife Conservation Society Indonesia (WCS), Forum Konservasi Leuser (FKL), Leuser International Foundation (LIF) dan didukung oleh International Rhino Foundation (IRF), dengan kontribusi dari The Walt Disney Company.

Mereka sepakat untuk bermitra dalam mencapai tujuan bersama untuk menyelamatkan Badak Sumatera dari kepunahan. (Hendry)

Tinggalkan komen