Take a fresh look at your lifestyle.

GSK Hadirkan Sensodyne Repair & Protect Baru Yang Mengandung Teknologi NovaMin

0 3,218
foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – Sebuah laporan riset mengungkapkan, sebanyak 45% masyarakat Indonesia cenderung merasakan ngilu gigi ketika mengonsumsi makanan dan minuman yang dingin, panas, manis atau asam.

Rasa ngilu yang tajam ini merupakan gejala umum pada gigi sensitif, dan sering terjadi ketika mengonsumsi makanan dan minuman yang dingin atau panas.

Ironisnya, 52% dari masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa mereka menderita gigi sensitif yang terkadang memberikan sensasi tidak nyaman ketika mereka menikmati makanan dan minuman.

Menyikapi hal ini, GlaxoSmithKline (GSK) meluncurkan produk Sensodyne Repair & Protect baru, yaitu pasta gigi desensitasi (khusus dirancang untuk gigi sensitif) harian pertama yang mengandung teknologi NovaMin dan memberikan solusi lengkap terhadap gigi sensitif.

“Kami terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan dengan mengkolaborasikan peneliti dan ahli kesehatan, dan menghadirkan produk yang berkhasiat, kredibel dan aman. GSK berkomitmen untuk terus berinovasi bersama para ahli dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat dengan meluncurkan Sensodyne Repair & Protect baru,” ungkap Pawan Sud, Presiden Direktur GlaksoSmithKlien (GSK) Indonesia disela-sela acara peluncuran produk di Jakarta, Jumat (28/7).

Related Posts
1 daripada 6,905

Sementara itu, Drg. Hardini Dyah Astuti, Sp.Perio, Owner and Main Director Divine Dental Clinic Jakarta mengatakan, sensitivitas gigi adalah suatu kondisi yang dapat berkembang dari waktu ke waktu dan dapat terjadi pada usia berapa pun, meskipun umumnya ditemukan pada orang berusia antara 20 dan 50 tahun.

Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan perawatan gigi seperti menyikat gigi terlalu sering dan berlebihan, sehingga membentuk lubang kecil dan mengakibatkan bagian dentin (dalam gigi yang lebih lembut) mendapatkan paparan dari luar.

“Masalah gigi sensitif dapat ditangani lebih awal dengan menggunakan pasta gigi desensitasi dua hari sekali. Saya sendiri merekomendasikan pasien untuk menggunakan pasta gigi desensitasi seperti misalnya Sensodyne Repair & Protect dalam mengelola gigi sensitif di tahap awal. Namun, saya selalu mengingatkan kepada pasien untuk tetap berkonsultasi dengan dokter gigi apabila kondisi masih terasa lebih dari 14 hari untuk mengetahui penyebab utama gigi sensitif yang dialami,” jelas Drg. Hardini.

Adapun Felix Kurniawan, food blogger @anak.kuliner mengaku menggunakan Sensodyne Repair & Protect, untuk mendapatkan perlindungan gigi dalam menjalani profesinya sebagai seorang food blogger.

“Saya selalu merasa terganggu ketika gigi sensitif yang saya derita menghalangi passion saya sebagai seorang food blogger. Sejak saya menggunakan Sensodyne Repair & Protect, gigi sensitif bukan masalah lagi, sehingga saya dapat menyelesaikan pekerjaan lebih baik karena telah mendapatkan perlindungan yang lebih kuat,” jelas Felix.

Sensodyne sendiri, secara terus menerus mengedukasi konsumen mengenai gigi sensitif dan menginspirasi masyarakat untuk bertindak dan beralih ke pasta gigi desentisasi dalam meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik.

 

 

Tinggalkan komen