Take a fresh look at your lifestyle.

Membangun Kerjasama Tanpa Konflik di Pekan ASI Sedunia 2017

0 6,987
foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) setiap tahun merayakan Pekan ASI Sedunia yang berlangsung pada 1-7 Agustus.

Tahun ini, Pekan ASI Sedunia atau yang lebih dikenal dengan World Breastfeeding Week (WBW), mengusung tema “Sustaining Breastfeeding Together”.

Tema ini menekankan dukungan berbagai pihak untuk mencapai kesuksesan menyusui.

Memasuki usia yang ke-11,  AIMI sudah membangun kerja sama multi-sektoral dan berkomitmen melakukannya tanpa konflik kepentingan.

Selama sepuluh tahun mendukung, mempromosikan dan melindungi kegiatan menyusui, AIMI selalu menjangkau berbagai kalangan demi peningkatan angka ibu menyusui di Indonesia.

Kegiatan audiensi dengan pemangku kebijakan dan mengawal peraturan pemerintah konsisten dilakukan sejak awal AIMI berdiri. Kerja sama bersama pemerintah juga rutin terlaksana melalui beberapa program penelitian dan pendidikan, seperti enumerasi, monitoring dan evaluasi, sosialisASI di tingkat posyandu, puskesmas, kecamatan, kantor-kantor BUMN, serta organisasi Persit.

Related Posts
1 daripada 6,545

“Satu dekade AIMI selalu hadir untuk melindungi kepentingan para ibu menyusui, dan kami akan terus hadir untuk mengawal langkah-langkah pemerintah dalam menjamin dan mendukung kesehatan ibu, bayi, dan keluarga melalui menyusui,” ujar Mia Sutanto, Ketua Umum AIMI,” di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2017) lalu.

Senada dengan Mia, Candra Wijaya, Anggota Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), memaparkan betapa regulasi dan sanksi dari pemerintah terhadap dunia usaha berperanan besar dalam meredam konflik kepentingan seputar menyusui.

foto : istimewa
foto : istimewa

GKIA merupakan gerakan koalisi masyarakat sipil sebagai bagian dari upaya ikut berkontribusi dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) yang saat ini dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDG), yang bertujuan untuk meningkatan status kesehatan ibu, anak dan remaja di Indonesia.

Menurut Nia Umar, Wakil Ketua Umum AIMI, sebagai anggota GKIA, AIMI juga aktif mengambil bagian dalam gerakan internasional bersama International Baby Food Action Network (IBFAN) dan World Alliance for Breastfeeding Action (WABA).

Mereka juga rutin bermitra dengan IKMI dan Selasi. Dalam kegiatan-kegiatan rutin seperti Breastfeeding Fair, Workshop Menyusui untuk Ustadz dan Ustadzah, SosialisASI, AIMI Goes to Office, AIMI melibatkan berbagai komunitas media, keagamaan seni, bermain, makanan, kesehatan, keuangan, sosial kemanusiaan, parenting, dan masih banyak lagi.

Sebagai komunitas ibu menyusui yang mandiri, AIMI memiliki cabang di 15 provinsi yaitu Sumatra Utara, Bangka Belitung, Sumatra Barat, Jambi, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Serta ranting di 9 kotamadya/kabupaten di luar ibu kota provinsi yakni Depok, Cirebon, Bekasi, Bogor, Solo, Purwokerto, Bantul, Malang, dan Sorowako. (Hendry)

 

Tinggalkan komen