Take a fresh look at your lifestyle.

Survei : Momen Piala Dunia Sepakbola Berpengaruh Terhadap Tren Belanja Iklan

0 1,335
foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Survei Nielsen Ad Intel melaporkan, momen Piala Dunia sepakbola cukup berpengaruh terhadap tren belanja iklan.

Nielsen Ad Intel mencatat, pada Piala Dunia 2010, secara keseluruhan mendorong total belanja iklan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan di luar pelaksanaan tayangan Piala Dunia 2010. Tercatat, di bulan Juni 2010 dan Juli 2010 total belanja iklan masing-masing mencapai Rp 3,1 Triliun, relatif lebih tinggi dari bulan-bulan lainnya di sepanjang tahun 2010.

Selama periode Piala Dunia FIFA 2010 (11 Juni-11 Juli 2010), total belanja iklan yang tayang pada progam-program pertandingan Piala Dunia saja mencapai Rp 695 Miliar dengan jumlah spot iklan sebanyak 10.541 spot iklan.

Hellen Katherina, Executive Director, Head of Media Business, Nielsen Indonesia mengungkapkan, dari sisi kategori produk, kategori produk Iklan Korporasi menjadi pengiklan terbesar dengan total belanja iklan Rp 116,8 Miliar, diikuti oleh kategori Rokok Kretek dengan belanja iklan sebesar Rp 104,1 Miliar.

Kategori Telekomunikasi berada di urutan ke tiga dengan total belanja iklan mencapai Rp 85,3 Miliar. Sementara itu, kategori Minuman Kesehatan dan Makanan/Mie Instan berada di urutan berikutnya, masing-masing dengan total belanja iklan Rp 64,9 Miliar dan Rp 30,2 Miliar.

Adapun Gudang Garam yang menjadi sponsor utama dalam gelaran Piala Dunia 2010, terlihat dari nilai belanja iklan tidak saja melalui produknya Gudang Garam International tetapi juga Intersport.

“Intersport menayangkan iklan-iklan dengan tema Piala Dunia yang kental dan menjadi kontributor terbesar dengan total belanja iklan Rp 96,1 Miliar dengan jumlah spot iklan sebanyak 1.601 spot iklan, disusul oleh Gudang Garam International dengan belanja iklan mencapai Rp 53,7 Miliar,” terangnya di Jakarta, Kamis (01/2/2018).

Ditambahkan, Telkomsel Sim Card berada di urutan ke-tiga yang menghabiskan total belanja iklan Rp 37.7 Miliar. Di urutan ke empat Extra Joss menggelontorkan Rp 33,9 Miliar dengan spot iklan sebanyak 615 spot iklan. Disusul dengan Supermie di urutan ke lima dengan total belanja iklan Rp 30,2 Miliar (694 spot iklan).

Related Posts
1 daripada 6,414

Lebih lanjut diungkapkan, selama periode Piala Dunia 2010, penonton lebih didominasi oleh Pria dan rata-rata durasi menonton setiap orang adalah 34 menit per pertandingan.

Laga Argentina vs Jerman meraih angka rating tertinggi di sepanjang gelaran Piala Dunia 2010, yaitu 11,7% dan mampu meraih share 45% penonton TV walaupun tayang di prime time. Sementara partai final antara Belanda melawan Spanyol mendulang rating 6,3 % dan ditonton oleh 36,6% pemirsa TV  pada waktu itu.

Sementara itu, Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brazil memberikan cerita yang sedikit berbeda karena bersamaan dengan bulan puasa yang berpengaruh ke kepemirsaan TV.

Nielsen Ad Intel juga mencatat bahwa selama momen Piala Dunia 2014 dan juga Ramadhan, total belanja iklan mencapai lebih dari Rp 7 Triliun, angka yang tidak terlihat di bulan-bulan yang lain di tahun tersebut.

Namun, total belanja iklan yang dihasilkan selama tayangan Piala Dunia lebih rendah dibandingkan PD 2010, yaitu mencapai Rp 316 Miliar. Kategori Telekomunikasi dan Minuman Kesehatan masih ada dalam jajaran kategori utama yang mensponsori program tayangan Piala Dunia, dengan nilai belanja iklan masing-masing mencapai Rp 80,4 Miliar dan Rp 56,7 Miliar, namun kategori Rokok tidak lagi ada dalam jajaran sponsor utama.

Telkomsel dan Extra Joss adalah produk dengan iklan terbesar dengan nilai belanja iklan Rp 39,6 Miliar dan Rp 35,9 Miliar, tidak jauh berbeda dengan yang digelontorkan di Piala Dunia 2010.

“Perbedaan waktu dengan negara penyelenggara Piala Dunia yang mempengaruhi jam tayang merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kepemirsaan TV. Selain itu, adanya momen-momen seperti bulan Ramadhan juga berpengaruh karena pemirsa TV mempunyai kebiasaan yang berbeda di bulan tersebut,” ujar Hellen.

Dari sisi kepemirsaan, dengan jumlah tayangan pertandingan yang lebih banyak yaitu 204, durasi rata-rata penonton adalah 23 menit untuk setiap pertandingan. Hal ini juga berimbas kepada rata-rata rating yang hanya mencapai 1,6%. Laga dengan rating tertinggi adalah Argentina vs Belgia yang mencapai 6,5% dan berhasil merebut 39% penonton TV yang aktif di jam tayang tersebut.

Untuk diketahui, informasi belanja iklan diambil dari data Ad Intel yang memonitor aktivitas periklanan Indonesia. Di tahun 2017, monitoring iklan mencakup 15 stasiun TV nasional, 99 surat kabar dan 120 majalah dan tabloid. Adapun angka belanja iklan didasarkan pada gross rate card, tanpa menghitung diskon, bonus, promo, harga paket, dan lain-lain.

 

Tinggalkan komen