Take a fresh look at your lifestyle.

Dengan Kamera Biasa, Ren Tobing Puas Garap Video Klip ‘Tengah Malam’ di Singapura

0 1,815
foto : dok. pribadi

Jakartakita.com – Setelah vakum kurang lebih enam tahun lamanya di dunia musik, penyanyi Ren Tobing kembali meluncurkan single terbarunya di awal tahun 2018 berjudul “Tengah Malam” dibawah bendera Nagaswara.

Single yang di aransemen Andi Rianto dengan Monty Tiwa sebagai penulis liriknya ini, bercerita tentang kisah pribadi Ren Tobing. Tema lagunya sendiri berkisah tentang penantian cinta yang dulu ia rasakan, yang dalam lagu diibaratkan penantian di tengah malam.

“Konsep musiknya lebih murni mengusung genre pop. Sedikit lebih retro tahun 90-an atau awal tahun 2000-an untuk progresif chord-nya, sehingga  lagu ini akan terasa menyentuh hati. Dan kalau sebelumnya, beberapa kali saya merilis single lebih kearah beat, disko dan segala macamnya, tapi di single ‘Tengah Malam’ ini genre-nya lebih ke arah murni pop agak mellow-mellow sedikit. Jadi nuansa-nya agak berbeda dengan (lagu) saya yang dulu. Single ini juga lebih mnimalis dalam bermusik,” ucap Ren Tobing saat obrolan santai dengan awak media, dikawasan TB. Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).

Kesibukannya sebagai penyanyi yang juga menjabat sebagai Co-Founder & Chief Commercial Officer Topotels Hotels and Resorts – Indonesia, Malaysia, Myanmar membuat Ren agak sulit membagi waktu dalam membuat video klip  single ‘Tengah Malam’. Namun, Ia beruntung saat berada di Singapura pihaknya melakukan shooting singkat pada malam hari.

“Video klipnya sudah selesai beberapa hari yang lalu dan lagi proses editing, shootingnya di Singapura yang kebetulan juga ada kerjaan seputar akan  dibukanya Topotels yang baru. Sehingga selesai kerja, malamnya baru lakukan  shooting video klipnya. Untungnya judulnya ‘Tengah Malam’ sehingga shooting-nya juga malam,” beber pelantun “Cinta Terlarang” yang dijadikan OST Film Arisan (2004) lalu.

Related Posts
1 daripada 2,229

Mengenai video klipnya, menurut pria yang menyukai olahraga basket dan golf ini, bahwa dalam video klip lagu ‘Tengah Malam’ mencoba mengambil keramaian di Singapura dengan nuansa kemewahan dan gemerlap.

“Sebenarnya nggak harus di Singapura sih, mungkin karena pas kebetulan lagi tugas disana ya sekalian sajalah, dan itupun nggak mengganggu pekerjaan karena shooting-nya malam,” ungkapnya.

Meski pengambilan gambarnya dilakukan di Singapura, Ren Tobing mengaku, dana yang dikeluarkan terbilang masih lebih rendah dibanding saat pembuatan video klip single sebelumnya.

“Kalau dulu mungkin karena sewa kamera yang menggunakan pita dan lainnya itu lebih mahal, tapi kali ini hanya dengan kamera biasa tapi hasilnya luar biasa. Untuk drone-nya pun pakai yang kecil tapi canggih.  Lebih enaknya lagi juga shooting disana kita mendapatkan kebebasan tidak dikenakan biaya apapun, ya seperti di lokasi Art Museum dan lainnya. Yang terpenting tidak menggunakan flash atau lampu,” terangnya.

Ren Tobing pun berharap, video klipnya nanti akan menarik perhatian publik dan bisa sampai negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Saya sekarang berhasil membawa perusahaan Topotels menjadi perusahaan regional dan aktif di mancanegara, semoga single dan album ini pun demikian adanya,” tandasnya.  (Edi Triyono)

 

 

Tinggalkan komen