Take a fresh look at your lifestyle.

Banyak Membaca, Modal Utama Sukses Jadi Jurnalis

0 1,436
foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Jurnalis atau wartawan adalah profesi mulia. Dahulu, tak banyak orang yang mau melakoni pekerjaan sebagai wartawan atau sering disebut juga kuli tinta.

Beda zaman, beda kebutuhan. Profesi jurnalis kini mulai dibidik generasi muda. Alasannya pun bervariasi, dari ingin menambah wawasan sampai muncul di televisi.

Hernowo Anggie, wartawan yang sudah 10 tahun berkutat di bidang jurnalistik mengatakan, dunia reportase merupakan pekerjaan menyenangkan.

“Apalagi saat liputan, bertemu orang-orang penting dan jadi idola masyarakat bukanlah hal yang sulit,” kata Mas Anggie, sapaan akrabnya, saat ditemui di kawasan Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/4/2018).

Hernowo Anggie merupakan pembicara yang dihadirkan Generasi Pena, kumpulan anak muda yang meminati dunia jurnalistik.

Selama dua jam, pria yang pernah bekerja di Harian Rakyat Merdeka dan Tabloidbintang.com ini, memberikan pemaparan tentang dunia jurnalistik yang sangat menantang dan menguji nalar.

Related Posts
1 daripada 6,255

“Contohnya saat kebagian meliput tokoh atau sosok yang sulit diajak berbicara. Bisa mendapatkan informasi dari orang seperti itu jelas tantangan yang harus dipatahkan semua jurnalis,” ujar Anggie.

Belakangan ini, menurut pria yang memulai karier jurnalistik sejak 2008 ini, ia menyoroti wartawan yang tak punya bekal mendasar saat menjalankan tugas meliput bahkan mewawancara narasumber.

“Gini, jadi jurnalis modal utamanya wawasan. Kalau nggak pernah baca koran atau melek informasi, apa yang mau ditanya dan ditulis untuk disebarkan ke orang banyak,” lanjut wartawan yang murah senyum ini.

Banyak membaca, diakuinya, jadi modal penting bagi siapa pun yang berniat menjalani profesi sebagai jurnalis.

Bahkan sebenarnya, profesi apa pun bisa mendapatkan banyak manfaat dengan banyak membaca.

“Dari membaca kita tahu apa yang akan dibicarakan, apa yang mau dituliskan dan diinformasikan ke orang lain. Kalau dari sekarang sudah malas baca, tentunya akan ketinggalan banyak informasi,” pungkasnya.

Jadi, istilah membaca itu jendela dunia memang benar adanya, apalagi bagi yang ingin berprofesi sebagai jurnalis atau wartawan. (Hendry)

 

Tinggalkan komen