Take a fresh look at your lifestyle.

Survei : Singapura Sebagai Lokasi Terbaik di Dunia untuk Para Ekspatriat Tinggal & Bekerja

Adapun Ekspatriat di Hong Kong Memiliki Pendapatan Paling Tinggi di Seluruh Asia Pasifik

0 3,887
foto : istimewa

Jakartakita.com – Survei Expat Explorer HSBC baru-baru ini menyebutkan, bahwa Singapura telah menggantikan Selandia Baru, Jerman, Kanada dan Bahrain sebagai lokasi terbaik di dunia untuk pendatang (ekspatriat) selama empat tahun berturut-turut.

Survei juga menyebutkan, dalam segi pekerjaan, keuangan dan gaya hidup, Singapura memberikan kombinasi peringkat terbaik secara keseluruhan – peringkat ketiga secara global untuk ekonomi, peringkat ke-enam untuk pengalaman dan peringkat ke-lima untuk kehidupan berkeluarga.

Singapura juga menduduki peringkat ketiga untuk penghasilan tertinggi, dan kedua untuk peluang karir di Asia Pasifik dan yang terbaik secara global untuk pendidikan.

Adapun ekspatriat di Hong Kong memiliki pendapatan paling tinggi di seluruh Asia Pasifik dengan pendapatan rata-rata USD178,706 (yakni USD72,000 lebih tinggi dari rata-rata pendatang global).

Angka ini diikuti oleh Tiongkok dengan USD172,678 dan Singapura dengan USD162,172.

Related Posts
1 daripada 6,900

Asia Pasifik sendiri menjadi tuan rumah bagi tujuh negara dari seluruh dunia dengan jumlah pendapatan paling tinggi.

“Dengan meningkatnya prospek ekonomi di Asia Pasifik, semakin banyak pasar di wilayah ini yang memberikan peluang menarik dan pengalaman beragam bagi ekspatriat. Destinasi ekspatriat seperti Hong Kong, Singapura, dan Tiongkok dipandang menarik bagi pekerja global karena telah memperkuat posisi sebagai pusat komersial dan keuangan internasional terkemuka yang tidak hanya menjanjikan pendapatan lebih tinggi, tetapi pertumbuhan karir jangka panjang,” terang Mark Surgenor, Head of Wealth, HSBC Asia Pasifik, dalam siaran pers Rabu (24/10/2018).

Mark menambahkan, bahwa pendapatan tambahan memacu pengeluaran baik di negara asal dan negara mereka bekerja.

“Ekspatriat di Asia Pasifik mengambil lebih banyak liburan (47%), bertempat tinggal di properti yang lebih baik (40%) atau mampu mengeluarkan uang lebih banyak untuk pendidikan anak-anak (21%). Tetapi banyak juga yang menempatkan uang mereka untuk penggunaan jangka panjang melalui bentuk tabungan dan investasi. Sejak pindah ke Asia Pasifik, 44% ekspatriat mengatakan mereka dapat menabung atau berinvestasi untuk hari pensiunnya, 34% dapat menyimpan atau berinvestasi untuk membeli properti di belahan dunia manapun dan 27% telah dapat melunasi hutang,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mark Surgenor mengungkapkan, berpindah ke luar negeri seringkali diartikan sebagai peningkatan dalam pendapatan bersih, tetapi hal ini juga membawa kepelikan.

Survei menyebutkan, 65% ekspatriat di Asia Pasifik setuju bahwa mereka harus mengelola keuangan mereka lebih baik sejak menjadi ekspatriat, tetapi hanya setengah (48%) telah meminta saran dari penasihat keuangan profesional, dengan lebih dari sepertiga (39%) mengandalkan saran dari teman atau keluarga.

“Ada banyak sekali pengaturan keuangan yang perlu Anda pikirkan sebagai seorang ekspatriat – dari pengaturan kepemilikan rekening dan pengaturan pembayaran untuk kebutuhan hingga pengawasan keuangan Anda di negara asal. Terdapat dua sisi dari adanya perubahan tersebut, yaitu terbukanya peluang investasi baru, sementara valuta asing tetap menjadi tantangan. Dengan mencari nasihat sebelum berpindah atau bekerja sama dengan mitra yang dapat membantu penyesuaian terhadap dua aspek tersebut dan perubahan kebutuhan, dapat membantu Anda lebih fokus pada hal yang paling penting yaitu karir Anda dan kehidupan baru di luar negeri,” tambahnya.

Tinggalkan komen