Take a fresh look at your lifestyle.

Indiskop Bidik Segmen Ekonomi Menengah

Merupakan Pilot Project dari Jaringan Bioskop Skala Nasional

0 4,993
foto : istimewa

Jakartakita.com – Industri perfilman Indonesia mencatat sejarah baru dengan diluncurkannya Indiskop – Bioskop Independen Indonesia, sebuah pilot project dari jaringan bioskop skala nasional.

Hadir untuk pertama kali di PD Pasar Jaya, Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, bioskop yang digagas Marcella Zalianty, seorang aktris peraih Piala Citra, Ketua Umum PARFI 56, dan juga Direktur Utama Keana Films ini, menyasar segmen ekonomi menengah.

“Saya bersyukur sekali gagasan membuat Indiskop diterima dan dikerjakan bersama dengan Pemda DKI Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif. Nantinya, bioskop ini akan hadir dengan 2 layar ditambah dengan fasilitas penunjang sebagai pusat kegiatan berkreasi bagi masyarakat sekitar Pasar Teluk Gong ini. Diharapkan, nantinya bioskop ini berkembang ke kota-kota lain, sampai dengan ke level Kabupaten,” kata Marcella dalam siaran pers, Jumat (23/11/2018).

Dengan adanya Indiskop, lanjut Marcella, maka semakin terbuka pasar yang lebar bagi produser film untuk memasarkan filmnya.

Sementara itu, bagi masyarakat, semakin terbuka juga kesempatan untuk menonton film – film terutama karya produser dalam negeri.

“Saya tidak menyebut harga tiket masuk ke Indiskop sebagai murah. Karena memberikan kesan akan fasilitas yang serba seadanya. Tetapi terjangkau. Dengan fasilitas yang tidak jauh berbeda dengan bioskop yang ada di pusat-pusat perbelanjaan mewah,” tambah Marcella.

Related Posts
1 daripada 6,800

Di sisi lain, sambung Marcella, Indiskop akan menambah jumlah layar bioskop yang saat ini jumlahnya sangat terbatas di seluruh Indonesia.

“Indiskop juga menjadi alternatif bagi peredaran film Indonesia yang sering mendapat perlakuan tidak adil dari pemilik-pemilik jaringan bioskop. Hanya karena mendapat jumlah penonton yang kurang di layar mereka, film langsung diturunkan dan produser merugi. Padahal, jika diputar di bioskop dengan harga terjangkau, bisa jadi film yang tadinya dianggap tidak laku, ternyata laku di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan anggaran menonton di pusat perbelanjaan mewah,” terangnya lagi.

foto : istimewa

Rencananya, Indiskop pilot project di Pasar Teluk Gong akan memiliki dua teater, masing-masing berkapasitas 112 penonton.

Fasilitas bangku, sistem tata suara, proyektor dan layar tidak jauh berbeda dengan bioskop berjaringan yang sudah ada.

Adapun keberadaan Indiskop juga dilengkapi dengan Creative Community Center dengan mengadakan workshop dan pelatihan berkala untuk industry kreatif pada pagi hari, sebelum jam tayang dan memfasilitasi keberadaan UMKM di sekitarnya untuk memamerkan produk-produknya di Indiskop, serta mengisi pusat jajanan kuliner nusantara.

“Teknologi digital saat ini membuat segalanya jadi mudah dan berkualitas, termasuk fasilitas pemesanan tiket secara online. Saya mengajak Pemda-Pemda di kota lain untuk mendirikan Indiskop sebagai bentuk layanan kepada masyarakat yang membutuhan sarana hiburan dan pengembangan kreativitas. Investasinya tidak mahal tapi dampak yang ditimbulkan akan sangat besar,” tandas Marcella. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen