Take a fresh look at your lifestyle.

Kohler Gandeng World Vision Perbaiki Fasilitas Air & Sanitasi untuk SD di Ende, NTT

0 2,932
foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Kohler Asia Pacific Ltd. dan World Vision International, melalui partner lokalnya, Wahana Visi Indonesia menyepakati kerjasama strategis untuk pengadaan air bersih, sanitasi dan higienitas untuk dua Sekolah Dasar di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kerjasama tersebut di tandatangani oleh Angel Yang selaku President Kohler Kitchen & Bath, Asia Pacific dan Christy Davis selaku Founder dan Executive Direktur Asia P3, World Vision di Jakarta, Jumat (8/3/2019).

Melalui kerjasama ini, Kohler berbagi pengalaman globalnya dalam teknis dan desain yang berpusat pada kemanusiaan, keahlian dan pengetahuan mendalam tentang produk air dan sanitasi.

“Kami senang memiliki hubungan yang kuat dengan World Vision selama beberapa tahun. Ini adalah kesempatan untuk membangun kemitraan yang baik ini, melalui pendekatan multisektor di berbagai negara, guna memperdalam dan meningkatkan dampak baik yang kami upayakan bagi anak-anak dan keluarga di Asia,” kata David Kohler, CEO. Kohler Co. usai signing agreement.

Dengan kerjasama ini, Kohler membantu jejak langkah World Vision yang memiliki ilmu dan pengetahuan lokal agar semakin dekat ke Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-6 dari PBB, yakni Air Bersih dan Sanitasi Layak untuk semua komunitas lokal di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. 

Sementara itu, menurut Global Handwashing Partnership, sebanyak 443 juta hari sekolah hilang setiap tahunnya karena penyakit terkait air. Sebanyak 272 juta diantaranya hanya disebabkan diare saja.

Di lndonesia sendiri, diare adalah salah satu penyebab kematian anak tertinggi. Mencuci tangan dengan sabun pada saat-saat penting (seperti setelah menggunakan toilet dan sebelum makan) bisa mengurangi kasus diare secara signifikan.

Adapun intervensi untuk mencuci tangan yang dilakukan di sekolah bisa mengurangi absen siswa hingga 54%.

Related Posts
1 daripada 4,088

Disisi lain, rata-rata, akses air bersih pada sekolah di kawasan Asia Pasifik hanya 48% dan sanitasi 23% (UNICEF/WHO, 2017).

Akses untuk air, sanitasi, dan higienitas (water, sanitation, and hygiene/WASH) di sekolah merupakan dukungan hak anak dalam memperoleh pendidikan, meningkatkan kehadiran dan pencapaian terutama untuk anak perempuan, serta memperbaiki kesehatan. 

World Vision sendiri, melalui partnernya di Indonesia, yaitu; Wahana Visi dan Kohler Company bergabung dalam pengadaan air bersih, sanitasi, dan higienitas untuk lima sekolah dan taman kanak-kanak di Vietnam, Indonesia, dan Filipina (VIP).

Christy Davis selaku Executive Direktur Asia P3 Hub, World Vision yang bermarkas di Singapura, ditunjuk oleh World Vision untuk mematangkan rencana dan melaksanakan kemitraan multisektor ini dengan mencari solusi yang diciptakan bersama.

Ada lima proyek di negara VIP yang melibatkan dua sekolah dasar untuk anak-anak usia 6-12 tahun di Provinsi NTT, yakni SDI Niosanggo dan SDK Pisatanaau. Di sekolah-sekolah tersebut, jumah toiletnya tidak mencukup dan anak-anak biasanya buang air secara terbuka.

Sumur dan pipa air rusak, tak ada tempat cuci tangan dan seringkali tak memiliki air. Kurangnya higienitas dan sanitasi berkontribusi secara signifikan pada kasus diare dan penyakit kulit.

Ditambahkan, mulai Oktober 2018 hingga Mei 2019, proyek-proyek ini akan membangun dan merenovasi toilet, sumur air, fasilitas cuci tangan; memulai operasi dan mekanisme perawatan serta program untuk mengubah kebiasaan.

Secara keseluruhan, sebanyak 2.811 murid akan memiliki akses dan bisa menggunakan air minum yang aman, toilet yang sudah diperbaiki, fasilitas cuci tangan, serta berpartisipasi pada program-program untuk mengubah kebiasaan, sehingga mempengaruhi kesehatan dan performa mereka di sekolah. 

“Ini adalah contoh bagaimana kemitraan terpercaya bisa berevolusi menjadi kolaborasi dalam berbagai hal untuk memperbaiki kualitas kehidupan. Holistik, proyek air aman, sedang didesain untuk menyediakan dan menyaring air serta mengedukasi masyarakat. Kami berterima kasih atas kolaborasi terus tumbuh dan bertransformasi ini karena telah membantu banyak orang,” papar Christy.

Asal tahu saja, Ende terletak di bagian selatan Pulau Flores. Tempat yang memiliki populasi 60 ribu jiwa ini adalah kota terbesar di pulau tersebut. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen