Take a fresh look at your lifestyle.

Riset : Pengguna Internet di Indonesia Manfaatkan Internet untuk Keuntungan Ekonomi & Meminimalkan Masalah Sosial

0 4,051
foto : istimewa

Jakartakita.com – Booking Holdings (NASDAQ: BKNG), penyedia jasa akomodasi online dan e-commerce perjalanan terdepan di dunia, baru-baru ini merilis sebuah survey berjudul ‘The Next Billion Online’ yang menyatakan bahwa mayoritas penduduk Indonesia menganggap internet sebagai hak fundamental dan kebutuhan mendasar, karena internet memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dan terhubung dengan dunia.

Ketika mereka terhubung, gelombang selanjutnya dari pengguna internet di Indonesia diprediksi akan menggunakannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menjadi lebih terdidik, dan mendorong perubahan politik.

Ketika The Next Billion mulai menuai manfaat sosial dan ekonomi dari internet, Indonesia akan melihat pertumbuhan positif; 86 persen ahli teknologi dan pemimpin opini percaya bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih kuat, 82 persen percaya bahwa Indonesia akan melihat perbaikan sosial, dan 62 persen beranggapan bahwa Internet akan mendorong kemajuan politik.

“Dengan melihat bagaimana para responden mengantisipasi The Next Billion dalam menggunakan Internet, sebuah gambaran muncul mengenai aspirasi yang menunggu dilampiaskan. Ketika para konsumen pada akhirnya terhubung dengan internet, segala bidang mungkin akan mengalami pertumbuhan yang lebih pesat , termasuk pasar retail, pasar tenaga kerja, serta lanskap rekreasi dan hiburan,” ujar Glenn Fogel, CEO Booking Holdings dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.

Riset ‘The Next Billion Online’ juga menunjukkan perubahan sikap yang mirip dengan yang terjadi pada pasar di negara-negara Barat satu dekade lalu.

Populasi Indonesia mulai menerima akses internet sebagai hak asasi manusia karena pentingnya peran Internet dalam menyediakan koneksi dan kesempatan kepada para penggunanya.

Survey ini menyimpulkan bahwa:

  • 96 persen dari ahli teknologi dan pemimpin opini di Indonesia berpendapat bahwa memperluas akses internet akan mempersatukan penduduk negeri ini
  • 93 persen dari ahli teknologi dan pemimpin opini di Indonesia sepakat bahwa masyarakat Indonesia maju dalam adopsi internet
Related Posts
1 daripada 3,840
  • 89 persen dari responden Indonesia menganggap akses internet sebagai hak dan kebutuhan mendasar dan semua orang harus punya akses yang sama terhadap internet
  • 68 persen dari ahli teknologi dan pemimpin opini di Indonesia sepakat bahwa infrastruktur jaringan yang lebih baik, edukasi internet, dan gawai internet yang terjangkau serta internet yang dapat diakses secara publik akan mendorong adopsi internet di Indonesia
  • 59 persen ahli di Indonesia menegaskan bahwa masyarakat Indonesia akan mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik lewat internet
  • 57 persen dari responden Indonesia sepakat bahwa perluasan akses internet akan membantu daerah-daerah miskin dan tertinggal.

Selain itu, salah satu dampak paling nyata dan signifikan secara ekonomi dari perluasan konektivitas di Asia adalah perbaikan hidup perempuan dan anak-anak: 47 persen dari seluruh responden mengatakan bahwa ketidaksetaraan gender adalah tantangan dalam adopsi internet di negara mereka.

Dengan total 86 persen dari responden di tiga negara dengan penduduk terbanyak ini mengatakan bahwa kesetaraan gender akan mendorong adopsi Internet. Hal tersebut ditunjukkan pula oleh data yang dikumpulkan di Indonesia tersebut, yaitu 88 persen dari ahli teknologi dan pemimpin opini di Indonesia sepakat bahwa kesetaraan gender akan mendorong adopsi internet.

Meskipun mayoritas responden menganggap perubahan ini sebagai hal yang positif, beberapa responden juga menyebutkan sejumlah hambatan partisipasi digital yang harus ditangani.

Lebih lanjut, riset Booking Holdings juga menemukan bahwa dominasi penggunaan bahasa Inggris di ranah online menghambat laki-laki dan perempuan untuk dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan ekonomi, budaya, dan sosial secara digital.

Dengan mengidentifikasi masalah-masalah ini, ada kesempatan bagi pemerintah, pelaku usaha, dan organisasi untuk membantu mengatasi tantangan tersebut.

Mulai sekarang, pelaku usaha harus proaktif dalam membayangkan bagaimana situasi di masa depan, mengantisipasi kebutuhan para pengguna internet di masa mendatang, dan membuat Internet dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk beragam keperluan.

Tinggalkan komen