Take a fresh look at your lifestyle.

Gelar Halal bi Halal, Universitas Pertamina Hadirkan Motivator Ary Ginandjar

0 3,211

Jakartakita.com – Dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Universitas Pertamina (UP) menyelenggarakan acara halal bi halal dengan para civitas akademika dan para dosen serta karyawan di kampus UP, Simprug, Jakarta Selatan.

Dalam sambutannya, Prof Dr Akhmaloka selaku Rektor UP menyatakan, pihaknya sengaja mengundang motivator kondang, yang juga Founder dan CEO ESQ Leadership Center, Ary Ginandjar agar bisa memberi inspirasi dan motivasi untuk menjadi manusia yang lebih baik dalam menghadapi tantangan masa depan yang tak bisa diprediksi.

“Kita kedatangan Pak Ary. Harapannya, beliau bisa memberi inspirasi dan motivasi untuk menjadi manusia yang lebih baik,” kata Akhmaloka.

Ditambahkan, guna menghadapi tantangan masa depan yang tak bisa diprediksi tersebut, UP juga menyadari bahwa tantangan VUCA harus disiasati termasuk di bidang energi yang mulai beralih dari energi berbasis fosil ke EBT. 

Menurutnya, PT Pertamina (persero) saat ini ingin mempercepat pemanfaatan EBT, misalnya saat ini telah memulai pengembangan baterai untuk kendaraan listrik.

Related Posts
1 daripada 254

“Yang kita (Universitas Pertamina) lakukan, itu banyak riset-riset kita yang support ke situ (EBT),” jelas Akhmaloka.

Sementara itu, Ary Ginanjar mengingatkan, perubahan yang sangat cepat yang tak bisa ditebak dewasa ini, juga mengintai sektor energi di dunia.

Inovasi yang bergerak begitu cepat memaksa dunia bisnis memasuki era VUCA belakangan ini.

VUCA adalah era yang penuh gejolak (Volatility), tidak pasti (Uncertainty), rumit (Complexity), dan serba kabur (Ambiguity). Semua sektor bisnis terimbas VUCA ini, tak terkecuali sektor energi.

“Berbagai perubahan sosial dan perkembangan mutakhir era 4.0 telah masuk ke Tanah Air, termasuk energi ramah lingkungan di masa depan yang bakal menggantikan energi fosil. Energi juga sudah mulai ada pergeseran, dari energi fosil ke energi matahari, listrik, dan seterusnya (energi baru dan terbarukan/EBT),” terang Ary.

“Saya tidak tahu ke depan energi seperti apa nantinya. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesiapan mental dan spritualitas menghadapi tantangan masa depan,” tandas Ary. (Edi Triyono)

Tinggalkan komen