Pilih Flat Shoes Atau High Heels ?
Jakartakita.com : Siapa bilang hanya sepatu high heels saja yang mengandung bahaya saat digunakan. Tanpa kaum perempuan sadari sering menggunakan sepatu datar atau yang dikenal dengan flat shoes juga mengandung risiko.
Menurut seorang konsultan bedah Ortopedik, Mike O’Neil, seseorang yang mengenakan flat shoes ataupun high heels dalam jangka waktu lama atau lebih dari 6 bulan berisiko menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan tubuh Anda.
Para ahli penyakit kaki mengatakan bahwa 75% orang menderita masalah pada kaki beberapa kali dalam hidup. Para ahli pun mengungkapkan bahwa semua jenis sepatu memiliki bahaya masing-masing.
Flat shoes yang memiliki pijakan kaki datar, memang bisa mengurangi risiko terkilir. Akan tetapi, flat shoes bisa berbahaya karena pemakai sepatu jenis ini cenderung berjalan dengan cara menyeret langkahnya, padahal ini berbahaya karena dapat memperburuk postur tubuh. Flat shoes ini juga dapat melonggarkan tulang sendi dan urat daging. Selain itu, flat shoes bisa menyebabkan radang sendi pada tempurung lutut.
Sementara itu, sepatu berhak tinggi berbahaya karena pemakainya rentan terkilir yang bahkan bisa menyebabkan patah tulang kaki. High heels juga bisa menyebabkan bengkak pada ibu jari kaki karena beban tubuh bertumpu pada ujung kaki, nyeri lutut, nyeri punggung, juga merupakan beberapa efek buruk lain memakai hak tinggi.
Seperti dikutip Sun Health, Dave Wain, ahli penyakit kaki dari Carnation Footcare menjelaskan, flat shoes berbahaya karena tidak adanya bantalan di kaki, flat shoes cenderung meningkatkan lengkungan pada telapak kaki, dan sakit ketika harus mengenakan high heels .
Bahkan, flat shoes dapat menyebabkan tumit pecah-pecah, dan masalah pinggul. Karenanya, ada baiknya Anda berganti-ganti memakai flat shoes dan high heels.
Jadi, pilih flat shoes atau high heels? Menurut Mike O’Neil, tinggi tumit sepatu ideal adalah sekitar 1 inchi atau 2,5 cm. (Risma/berbagai sumber)