Take a fresh look at your lifestyle.

Malam Ini, 738 Anggota Kepolisian Polda Metro Jaya Gelar Razia Besar-Besaran

0 1,080
razia malam
foto : istimewa

Jakartakita.com – Ditengah semakin maraknya pemberitaan tentang kejahatan jalanan (street crime) seperti begal, Sabtu (28/2) malam ini, sebanyak 738 anggota kepolisian Polda Metro Jaya akan melakukan razia besar-besaran. Akan ada 7 wilayah Polres di Jakarta dan sekitarnya yang akan menjadi tempat razia, yaitu 5 Polres di Jakarta yaitu Timur, Selatan, Barat, Pusat, dan Utara. Dua lagi di Kabupaten Tangerang dan Depok.

Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes, Janner Pasaribu mengatakan, operasi cipta kondisi ini diikuti oleh satuan Shabara, Brimob, Intel, polisi tidak berseragam, Satuan Pengamanan Objek Vital, dan lainnya. Mereka akan melakukan back up terhadap anggota kepolisian di 7 Polres tersebut untuk melakukan razia.

“Kita akan melakukan razia terhadap senjata tajam, senjata api, narkoba dan bahan peledak. Nanti barang bukti akan kita sita, dan orangnya kira proses,” jelas Janner.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga telah menggiatkan razia setiap hari untuk mengantisipasi maraknya kejahatan jalanan. Razia dilakukan di wilayah perbatasan Jakarta dengan Tangerang, Jakarta dengan Bekasi, Jakarta dengan Depok, dan di ujung-ujung Kabupaten Bogor.

Related Posts
1 daripada 5,265

“Razia dimulai pukul 21.00 hingga 05.00 WIB. Incaran utama saat razia adalah senjata tajam dan senjata api,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono.

Untuk razia di daerah perbatasan, Polda Metro Jaya mengirimkan satu satuan setingkat kompi (SSK) Dalmas dan 30 personel gabungan dari Reserse, Ditreskrimsus, dan Satuan Narkoba.

Gencarnya razia dan operasi pemburuan pelaku kejahatan membuahkan hasil. Sebanyak 244 pelaku kejahatan ditangkap selama Januari-Februari 2015. Sebanyak 13 di antaranya kelompok Lampung yang kerap beraksi di Ibu Kota.

“Ada 43 kasus curas, 38 kasus curat, dan 63 kasus curanmor,” sebutnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto mengatakan, selama ini kelompok Lampung cenderung melakukan aksi kejahatan secara sadis. Namun, tidak hanya kelompok Lampung, ada juga kelompok begal lain yang berasal dari Karawang, Pandeglang, Bogor, Depok, serta Bekasi.

“Kelompok di luar Lampung cenderung tak memperlakukan korban secara sadis. Bila korban tidak melawan, tak akan dilukai. Kelompok ini juga memakai senjata hanya untuk mengancam,” ungkapnya.

 

Tinggalkan komen