Take a fresh look at your lifestyle.

Biaya Logistik Naik, Bisnis E–Commerce Terhambat

0 1,024

ilustrasi e - commerce

Jakartakita.com – Perkembangan bisnis E–Commerce terancam terhambat dikarenakan mahalnya biaya pengiriman barang akibat infrastruktur logistic yang berdaya saing rendah

Menurut lembaga survey “The Nielsen Global Survey of E–Commerce”, pada tahun lalu sempat menunjukkan indikasi konsumen yang enggan membeli produk secara online karena tingginya biaya dan kurangnya infrastruktur logistik Indonesia.

Related Posts
1 daripada 3,272

Jimmy M Rifai Gani, Ekonom IPMI International School di Jakarta, Jumat (6/3), memperkirakan potensi jasa logistik Indonesia tahun ini mencapai angka Rp 1,849 Triliun. Angka ini mengindikasikan peningkatan dikarenakan pertumbuhan bisnis perdagangan online yang juga meningkat.

Maraknya aktivitas perdagangan online ini, kata dia, disebabkan oleh meningkatnya penggunaan internet dan pengguna smartphone di Indonesia.

Sementara itu, dana yang harus digelontorkan untuk membangun bisnis logistik yang terintegrasi dengan E–Commerce sangat besar. “Lippo Group sudah mengeluarkan dana 500 juta dollar AS atau sekitar Rp 6 triliun, untuk bisa bermain di bisnis perdagangan online,” jelas Jimmy.

Di Indonesia sendiri, lanjut dia, dukungan pemerintah dianggap sangat penting dalam mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), agar lebih berani memasarkan produk–produknya secara virtual. Ini bisa dilihat dari pusat distribusi UMKM yang saat ini ada 55 Juta dan tersebar di seluruh Indonesia, baru hanya sekitar 75.000 usaha yang memasarkan produknya lewat internet.

 

Tinggalkan komen