Take a fresh look at your lifestyle.

BNI Bagikan Deviden Sebesar 25 Persen Dari Laba Bersih Sepanjang 2014

0 1,029
BNI
foto : istimewa

Jakartakita.com – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Gatot Suwondo selaku pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2014 mengungkapkan rencana perseroan untuk membagikan dividen senilai Rp2,696 triliun atau 25 persen dari perolehan laba bersih perseroan sepanjang 2014.

“Sebesar 25 persen atau senilai Rp2,696 triliun ditetapkan sebagai dividen tahun buku 2014 dan akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat,” kata Gatot Suwondo, di Jakarta, Selasa.

Namun demikian, dividen selama 2014 menurun jika dibandingkan dividen tahun buku 2013, baik secara nilai dan rasio terhadap laba bersih.

Dari laba bersih tahun buku 2013, BNI membagi dividen senilai Rp2,716 triliun atau setara 30 persen laba bersih tahun itu.

Related Posts
1 daripada 6,412

Para pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2014 juga menyetujui 16,65 persen dari laba bersih 2014 atau senilai Rp 1,796 triliun menjadi cadangan tujuan untuk mendukung investasi. Sedangkan sisa Laba Bersih Tahun Buku 2014 disetujui sebagai laba ditahan.

Sementara itu, di tahun 2014, laba BNI tumbuh 19,1 persen atau Rp10,783 triliun dari laba tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,1 triliun. Perumbuhan itu antara lain ditopang oleh kenaikan sumber pendapatan, baik pendapatan bunga bersih, maupun pendapatan non-bunga.

Pendapatan bunga bersih BNI 2014 naik 17,4 persen dari Rp19,1 triliun menjadi Rp22,4 triliun. Pendapatan non-bunga selama kurun itu juga naik 13,5 persen menjadi Rp10,7 triliun dari tahun sebelumnya Rp9,4 triliun.

Kenaikan pendapatan non-bunga bank itu didukung oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi dari pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan sumber pendapatan non-bunga lainnya.

RUPS Tahunan tersebut juga telah memilih Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni, untuk menggantikan Gatot Suwondo sebagai Direktur Utama. Sementara itu, RUPS juga menetapkan ekonom Rizal Ramli menjadi komisaris utama bank pemerintah tersebut.

 

Tinggalkan komen