Take a fresh look at your lifestyle.

Wow.. Ada 32.782 kasus HIV Di DKI Jakarta

0 876
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – HIV/AIDS menjadi penyakit yang mengerikan di dunia karena memang belum ada ditemukan secara medis pastinya obat dari penyakit ini.

Kali ini data yang cukup mengejutkan datang dari Departemen Kesehatan RI, dikatakan melalui data ini, hingga September 2014, sudah ada sebanyak 32.782 kasus HIV terjadi di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut pun tercatat, sebanyak 300 anak diketahui positif terinfeksi virus HIV/AIDS.

Seperti yang dilansir dari beritajakarta.com “Yang terdata, mungkin jumlah sesungguhnya di lapangan lebih banyak lagi. Ini masalah serius dan perlu kita tangani bersama,” tandas John Alubwaman, Ketua Divisi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Provinsi DKI, Senin (23/3/2015).

Related Posts
1 daripada 5,069

Jhon dengan beberapa pihak, sedang menjalin kerjasama dengan Dinas Sosial DKI Jakarta dan Kementerian Kesehatan serta instansi terkait lainnya untuk melakukan sosialisasi lebih intens kepada para penderita penyakit ini khususnya anak – anak. Hal itu dilakukan agar anak-anak yang diketahui terjangkit dapat menjalani kehidupan normal tanpa diskriminasi dari masyarakat.

“Ini tak bisa bisa berhenti hanya sampai sosialisasi saja. Kami juga melakukan advokasi dan pendampingan untuk mereka (ADHA/anak dengan HIV/AIDS),” kata John.

Untuk ADHA yang tak punya orangtua, KPAI DKI bersama Dinas Sosial dan instansi terkait lainnya juga dikabarkan akan membangun rumah singgah di lima wilayah kota.

Selain membangun rumah singgah, mungkin bisa jadi masukan yang tidak kalah penting, rumah singgah pun harus dikelola dengan baik. Adanya tim medis khusus yang secara rutin tiap bulan mengontrol untuk cek perkembangan ARV (terapi obat), mengetahui sejauh mana efek pengobatan bagi tubuhnya, setiap 6 bulan mereka harus tes CD4 (kekebalan tubuh) untuk mengetahui bagaimana peningkatan kekebalan tubuh anak – anak tersebut.

Setelah dilakukan terapi obat, setiap tahun mereka harus di cek secara keseluruhan tubuhnya, untuk mengetahui sejauh mana dampak terapi obat bagi organ tubuh yang lain, dan setiap tahun pun mereka harus cek viraload untuk mengetahui pertumbuhan virus di dalam tubuh mereka. Sehingga rumah ini tidak hanya berfungsi untuk menampung saja, melainkan dapat memberikan solusi.

Tinggalkan komen