Take a fresh look at your lifestyle.

Kartini dan Menjadi Perempuan Yang Tangguh

0 1,049
Devy Suradji - Direktur Marketing WWF
foto : istimewa

Jakartakita.com – Bagi Direktur Marketing WWF-Indonesia, Devy Suradji, perayaan Hari Kartini memiliki makna yang besar. Maklum saja, ia merasa dibesarkan di keluarga yang memiliki perempuan-perempuan yang tangguh.

“Makna Hari Kartini buat saya sangat besar, karena saya dibesarkan di keluarga yang memiliki perempuan-perempuan tangguh. Ibu saya, tante saya, nenek saya, buyut saya sampai mertua perempuan saya, adalah perempuan yang sangat tangguh,” kata Devy, demikian ia akrab disapa, kepada Jakartakita.com dalam sebuah wawancara lewat surel, baru-baru ini.

Devy juga menjelaskan, memaknai Hari Kartini sebenarnya bukan hanya mengenakan jarit saat perayaan Hari Kartini, melainkan sebuah filosofi dimana perempuan bisa menjadi perempuan yang tangguh, perempuan yang bisa membagi waktunya untuk karir dan juga keluarga, perempuan yang bisa maju tetapi bisa menjadi anak atau kakak atau adik yang baik buat lingkungannya.

“Mungkin di Hari Kartini kita seharusnya merayakan bagaimana kita memiliki kelebihan sebagai perempuan kota-kota metropolitan di Indonesia, dimana suara kita didengar, perilaku baik kita ditiru dan tetap bisa menjadi panutan buat keluarga dan masyarakat,” jelas ibu dua anak yang juga kebetulan lahir di bulan April ini.

Related Posts
1 daripada 6,258

Lulusan IPB yang meraih gelar master-nya di Master Health & Environmental Management Univeristy of New Haven, Connecticut, USA ini pun mengungkapkan bahwa, dewasa ini, kesetaraan gender seperti yang dicita-citakan Kartini dimasa lalu, sudah ada, bahkan sudah banyak peraturan di perusahaan atau organisasi yang memberlakukan “equal opportunity” terhadap gender dan bahkan sudah menerapkan proporsi jumlah perempuan dan laki-laki dalam tampuk kepemimpinan.

Lantas, kegiatan apa yang dilakukan dalam memperingati Hari Kartini?

“Di Hari Kartini tahun ini saya akan menjadi narasumber di sebuah univeristas besar Indonesia dimana tema yang saya angkat adalah “bagaimana sebuah gerakan kecil bisa menjadi perubahan besar” dan salah satu yang ingin saya angkat adalah peran perempuan setara dengan peran laki-laki dalam membuat perubahan,” jelasnya.

Di rumah pun, dirinya akan bercerita ke anak-anaknya tentang Kartini dan apa yang diperjuangkannya.

“Karena saya punya kebiasaan bercerita sama anak-anak saya tentang tokoh-tokoh penting atau apapun yang bisa membawa perubahan dan perbaikan bagi sesama, dan biasanya anak saya akan memberikan komentar yang luar biasa dan akan saya post di social media saya sehingga bisa berbagi keriaan sekaligus perjuangan Kartini,” tandasnya.

 

Tinggalkan komen