Take a fresh look at your lifestyle.

Diskusi Forum Interaktif Surabaya: Pengintegrasian Moda Transportasi

0 1,003
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Indonesia saat ini, ingin mengembalikan kejayaan dari kelautan dengan cara menggali potensi kelautan lewat menghubungkannya dalam tol laut.

Seperti sebuah ekosistem, begitu banyak faktor yang bersentuhan dengan tol laut ini, seperti sektor perikanan, infrastruktur, transportasi dan pergudangan, energi, kawasan industri,  dan lain sebagainya.

Tol Laut, tentu saja bukan membangun jalan tol di atas laut. Ini adalah program pemerintahan yang baru, yakni program terintegrasi yang bukan hanya membangun pelabuhan saja, tapi dilakukan mulai dari membangun jaringan rel kereta, menyiapkan armada angkutan truk dan bus, juga percepatan wilayah yang bisa dijadikan industri. Bisa dibilang ini adalah persoalan yang bermula dari pesisir sampai mendalam kedaratan.

Infrastruktur pelabuhan yang memadai untuk perpindahan barang ke jalan, rel dan moda air pedalaman akan menarik pengguna jasa untuk menggunakannya sebagai alat distribusi logistik berbiaya rendah. Diperlukan kesiapan pelabuhan dan pengatur pelayaran serta penataan kendaraan pengangkut barang. Harapannya kepadatan truk pengangkut di pelabuhan bisa dikurangi,  sehingga bisa menghasilkan pergerakan barang yang efisien.

Menurut rilis yang diterima Jakartakita.com, baru – baru ini Terminal Teluk Lamong dengan investasi 3,4 triliun rupiah diresmikan oleh PT Pelindo III, Pengoperasian Terminal Teluk Lamong akan terintegrasi dengan transportasi kereta, sejalan dengan telah selesainya pembangunan jalur ganda rel kereta api Surabaya – Jakarta. Dengan harapan dari pembangunan infrastruktur ini dapat memindahkan 30 persen beban logistik dari jalan darat ke rel kereta api.

Mimpinya adalah, tol laut bisa menurunkan biaya logistik nasional yang masih relatif tinggi dibandingkan negara lain. PPM Manajemen menghelat sebuah diskusi terkait Pengintegrasian Moda Transportasi untuk Mempercepat Pengiriman Barang, (29/4/2015) kemarin di Surabaya.

Related Posts
1 daripada 6,458

Diskusi ini pun melibatkan beberapa pelaku industri kemaritiman sehingga materi bahasan ini memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan.

Perhelatan ini dihadiri Keynote SpeakerDr. H. Cris Kuntadi, SE, MM, CA, CPA, QIA, Ak. – Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Rachmat Satria– Direktur Operasi dan Teknik  PT Pelindo III (Persero), Mohamad Nadjikh– CEO PT Kelola Mina Laut, Navy Zawariq – Kepala Seksi Penyuluhan Dan Pelayanan Informasi KPPBC TMP Tanjung Perak Jawa Timur, Ivy Kamadjaja – Deputy CEO PT Kamadjaja Logistics, Hengky Pratoko – Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur, dan Kyatmaja Lookman – Ketua bidang Logistik dan distribusi DPP APTRINDO.

Dalam perhelatan ini dijelaskan jua perihal integrasi moda transportasi sangat tergantung dari infrastruktur dan kesiapan operator pelabuhan untuk mengatur pergerakan barang. Pelindo 3 diketahui sudah mulai memperbaiki infrastruktur, namun banyak faktor yang mendukung agar lancarnya logistik di pelabuhan, misalnya saja transportasi darat.

Dari sisi kepabeanan, mengakui bahwa sudah mulai ada otomatisasi, namun kembali harus banyak sosialisasi mengenai prosedur dan aturan main.

Sedangkan Ivy Kamadjaja sebagai pelaku bisnis menyimpulkan dari kejadian di lapangan bahwa biaya tinggi karena transportasi dan storage. Perbaikan fasilitas pelabuhan juga belum menyeluruh, pun demikian dengan jalur transportasi lainnya.

Menurut M. Nadjikh tarif pelabuhan masih terlalu tinggi dan pelabuhan ekspor masih sedikit. Jadi Indonesia memang harus fokus di pembangunan transportasi laut karena termasuk negara kepulauan, tapi jangan cuma jadi wacana melainkan harusaction.

Saat ini perlu menggenjot pertumbuhan industri di berbagai daerah dan tidak hanya terpusat di pulau Jawa. Sehingga, ketika muatan kapal pergi-pulang dipenuhi oleh muatan maka biaya transportasi pengiriman barang bisa ditekan.

Gelaran ini merupakan aksi nyata kontribusi PPM Manajemen yang tahun ini menapaki usia 48th dalam merespon kegalauan yang menerpa ketika melihat kondisi gelanggang bisnis maritim. Harapannya dengan diskusi ini akan dipanen buah yang akan dipersembahkan bagi kemajuan bangsa.

Tinggalkan komen