Dua Bank BUMN Dukung Pembiayaan Sektor Migas
Jakartakita.com – BUMN perbankan berkomitmen untuk terus mendukung bisnis energi nasional. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya penandatanganan kerjasama antara Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia serta Pertamina Lubricant, terkait pembiayaan sektor migas.
“Kita mendukung Pertamina secara menyeluruh,” ucap SEVP Corporate Banking, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Alexandra Askandar, disela-sela acara penandatanganan kerjasama antara Pertamina Lubricant, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia ((BRI), di Jakarta, Senin (6/6/2016).
Lebih lanjut Alexandra menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung pengembangan bisnis energi nasional.
“Kita mempunyai 2461 cabang yang siap melayani pelaku industri energi maupun migas dalam hal pembiayaan,” ujar Alexandra.
“Kami juga akan memberi keleluasaan dalam mengelola cash flow,” sambungnya.
Meskipun demikian, Alexandra enggan menjelaskan lebih detil tentang besaran pembiayaan untuk sektor hulu minyak dan migas (migas) tersebut.
Sementara itu, SEVP UKM dan Consumen Banking, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero, Tbk, Supari mengatakan, bahwa pihaknya juga berkomitmen dalam mendukung pembiayaan sektor migas ini.
“Selain Pertamina, kita juga menggandeng Medco,” ujar Supari kepada Jakartakita.com.
Adapun Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Gigih Wahyu Hari Irianto, mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik adanya kolaborasi antara Pertamina dengan pihak perbankan nasional.
“Kerjasama ini selain mempermudah kinerja, juga memberi pendampingan dalam financing,” jelasnya.
Sebagai catatan, saat Jero Wacik menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sempat diluncurkan program skema pembiayaan untuk pengeboran sumur-sumur migas yang sudah tua, dan diserahkan pengelolaannya kepada UKM dengan menjalin kemitraan dengan Bank Nasional, seperti Bank Mandiri dan Bank BRI.
Namun sayangnya, ketika pemerintahan Jokowi-JK berkuasa, program tersebut tidak terdengar lagi gaungnya.
Asal tahu saja, menurut hasil survey tahun 2015, Pertamina Lubricants menguasai 50% pasar Indonesia. (Edi Triyono)