Take a fresh look at your lifestyle.

CNI Gelar Kampanye #CNIAgainstCancer di Tiga Kota Besar

Menghadirkan Pakar Bioteknologi, Biologi dan Nutrisi dari National Chung Hsing University Taiwan, Prof Chau Chi Fai Sebagai Pembicara

0 3,419
foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) sebagai salah satu perusahaan MLM (multi level marketing) yang berdiri sejak tahun 1986, konsisten menyediakan produk berkualitas untuk kesehatan, berupa produk suplemen kesehatan.

Melalui campaign #CNIAgainstCancer, CNI menyelenggarakan Seminar Kesehatan Nasional bertema ‘Diet, Nutrition, & Cancer Prevention’ yang dilaksanakan di 3 kota besar yaitu Makassar (27/7), Medan (28/7), dan terakhir di Jakarta (29/7), yang menghadirkan pakar Bioteknologi, Biologi dan Nutrisi dari National Chung Hsing University Taiwan, Prof Chau Chi Fai sebagai pembicara.

Dalam kesempatan ini, Prof Chau yang telah berkiprah di bidang Ilmu Pangan dan Bioteknologi selama 20 tahun, memaparkan mengenai konsep tata laksana perawatan kanker yang benar kaitannya dengan pola makan yang tepat.

Asal tahu saja, penyebab kanker sampai hari ini belum bisa diketahui dengan pasti, namun ada faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang beresiko terkena Kanker.

Menurut WHO, 30% hingga 50% kejadian Kanker bisa dicegah. Faktor-faktor apa saja yang bisa dikontrol salah satunya adalah pola makan dan gaya hidup.

Menurut Prof Chau, zat-zat nutrisi tertentu akan berhubungan dengan faktor resiko kejadian Kanker.

Ia juga menjelaskan bukti – bukti klinis berserta mekanismenya dalam tubuh keterkaitan antara pola konsumsi makanan tertentu dengan faktor resiko kejadian Kanker.

Related Posts
1 daripada 6,193

Salah satu contoh hasil penelitian beliau adalah pada sumber pangan biji-bijian (wholegrain) yang baik untuk mengontrol level berat badan dan melalui teknologi pangan, pengolahannya tidak merusak enzim yang baik digunakan oleh tubuh.

“Diet sehat, mengubah pola hidup dan minum suplemen yang tepat bisa mencegah perkembangan kanker. Sangatlah penting untuk mengamati segala perubahan tak wajar yang timbul pada tubuh agar kanker bisa dideteksi lebih dini. Semakin dini mendapati keanehan, maka peluang untuk sembuh juga makin besar,” jelas Prof Chau di Jakarta, Minggu (29/7/2018).

Chew Say Loo selaku Executive Director CNI Group menambahkan, CNI memiliki suplemen kesehatan yang baik untuk penderita kanker dengan nama Sun Chlorella Agaricus, Suplemen Antikanker yang mengandung Agaricus blazei Murril yaitu sejenis jamur yang terbukti bermanfaat sebagai antikanker.

Jamur ini ditemukan oleh Dr. Inosuke Iwade (Prof. di Dept Pertanian, Mie University, Jepang) dan dibudidayakan oleh Dr. Hitoshi Ito (Direktur The Research Institute of Fungal Pharmacology di Jepang) yang memiliki hak paten sebagai formula original karena tidak semua Agaricus memiliki efek anti kanker.

“Sun Chlorella Agaricus adalah suplemen yang dapat membantu melawan sel kanker namun tindakan seperti radiasi, operasi atau kemoterapi sebaiknya tetap dilakukan. Dengan tambahan Chlorella Growth Factor (CGF), Sun Chlorella Agaricus menjadi suplemen antikanker yang aman untuk sel normal yang sehat berbeda dengan obat kanker umumnya yang tidak hanya membunuh sel kanker tapi juga membunuh sel normal yang sehat,” terangnya.

Ditambahkan, manfaat Sun Chlorella Agaricus adalah menyerang dan menghancurkan sel kanker dengan meningkatkan Natural Killer Cell. Mengoptimalkan hasil kerja obat dan terapi kanker seperti kemoterapi atau radioterapi. Mengurangi efek samping dari terapi kanker seperti muntah, kehilangan nafsu makan, dan kerontokan rambut, serta membantu memperbarui sel-sel yang rusak.

“Bila pasien diberikan obat dokter (diluar kemoterapi), maka obat tersebut harus diminum sesuai anjuran dan diberi selang waktu 2-3 jam dengan konsumsi Sun Chlorella Agaricus,” sambungnya.

Adapun dalam seminar kesehatan ini, turut hadir beberapa perwakilan dari institusi akademisi seperti lembaga penelitian dan perguruan tinggi.

“Diharapkan adanya diskusi ilmiah ini, menjadi bahan atau sumber bagi penelitian-penelitian lanjutan mengenai diet dan kanker di Indonesia,” tandas Chew Say Loo.  (Edi Triyono)

Tinggalkan komen