Take a fresh look at your lifestyle.

Beban Biaya Penyusutan Dipercepat, XL Axiata Catat Rugi Sebesar Rp3,3 Triliun

0 2,620

Jakartakita.com – XL Axiata mencatat kerugian sebesar Rp 3,3 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh beban biaya penyusutan yang dipercepat.

Lebih rinci, dalam siaran pers yang dirilis Jumat (15/2/2019) disebutkan, XL Axiata mencatat rugi bersih sebesar Rp 9 miliar setelah dinormalisasi pada akhir tahun 2018.

Adapun beban penyusutan yang dimaksud adalah biaya penyusutan yang dipercepat di kuartal 4-2018 sehubungan dengan pengurangan penggunaan jaringan 2G terutama yang telah dimatikan, dibongkar dan usang atau tidak lagi digunakan.

Related Posts
1 daripada 6,413

Terkait dengan program pengurangan penggunaan jaringan 2G yang dimaksud di atas, hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan strategi transformasi untuk membawa XL Axiata menjadi lebih berfokus pada bisnis data dan menjadi penyedia internet seluler terkemuka di Indonesia.

Asal tahu saja, sejak awal tahun 2018, XL Axiata telah mulai mengurangi jaringan 2G di area tertentu sambil terus mengurangi kapasitas di area lain di mana penggunaan 2G menurun.

Langkah ini memungkinkan XL Axiata untuk memperbarui sebagian besar spektrum yang sebelumnya digunakan untuk 2G sekarang dialokasikan untuk 4G. Inisiatif ini merupakan strategi bisnis XL Axiata untuk melakukan modernisasi jaringan yang berkelanjutan guna memastikan pengalaman dan layanan terbaik bagi pelanggan 4G.

“Akselerasi depresiasi ini murni merupakan penghapusbukuan akuntansi, sebagai hasil dari masa manfaat yang lebih pendek, dan merupakan item non-tunai yang tidak akan mempengaruhi kelangsungan bisnis atau kemampuan untuk melunasi hutang. Selain itu, penghematan biaya dari listrik yang lebih rendah dan sewa serta pengurangan biaya penyusutan akan meningkatkan laba bersih XL Axiata di masa depan,” ungkap CEO & Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini.

Lebih lanjut, dalam siaran pers juga terungkap, selama tahun 2018, XL Axiata telah melakukan pembayaran kembali pinjaman bank sebesar Rp 1,65 triliun, pinjaman USD sebesar USD 350 juta, dan sukuk Rp 1.298 miliar melalui kombinasi refinancing dan dana internal. Per 31 Desember 2018, XL Axiata telah melunasi seluruh pinjaman USD.

Tinggalkan komen