Pemkot Bogor Luncurkan Batik ASN & Peresmian Logo 100% Bogor Pisan
foto : istimewa
Jakartakita.com – Bertempat di Mall Botani Square, Bogor, Jumat (09/8), Pemerintah Kota Bogor menggelar acara peluncuran batik ASN (Aparatur Sipil Negara) yang juga bersamaan dengan peresmian logo 100% Bogor Pisan.
Dalam keterangan pers, Jumat (9/8), Bima Arya selaku Walikota Bogor mengungkapkan bahwa hal ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah, Kota Bogor resmi memiliki batik ASN.
“Ini merupakan tahap awal, dimulai dari seluruh Kepala Dinas, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berikutnya akan disusul oleh seluruh ASN di Pemkot Bogor,” kata Bima Arya.
Adapun untuk motif batiknya, mewakili ikon-ikon Kota Bogor, seperti; kujang, uncal atau kijang, bunga bangkai, sungai Cisadane, Kebun Raya Bogor, hingga Gunung Salak.
“Dalam hal pemilihan warna biru dan hitam ini pun sebagai cerminan bahwa ASN berwibawa dan siap melayani warganya,” jelas Bima.
Adapun Ganjar Gunawan, Ketua Disperindag Kota Bogor menambahkan, “Melalui peluncuran logo 100% Bogor Pisan dan batik ASN ini, kami berharap bisa terus meningkatkan serta mendongkrak daya saing produk lokal Kota Bogor dan berdampak terhadap peningkatan perekonomian IKM Kota Bogor. Tentunya juga dibutuhkan dukungan dari masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk lokal Kota Bogor.”
Sementara itu, dalam acara peluncuran batik ASN ini juga turut ditampilkan peragaan busana dari tiga pengrajin, yaitu; Batik Tradisiku, Batik Handayani Geulis dan Batik Pancawati yang diperagakan oleh Mojang Jajaka Kota Bogor yang dikelola oleh Next Step Fashion Consultant.
Total sebanyak 36 look ditampilkan, berupa batik kekinian yang bisa dipakai untuk kegiatan sehari-hari, tentunya dengan mengedepankan motif khas Kota Bogor.
Asal tahu saja, untuk pembuatan batik ASN turut melibatkan enam pengrajin binaan Kota Bogor melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang diketuai oleh Yane Ardian Bima Arya.
Keenam pengrajin tersebut, adalah; Batik Tradisiku, Batik Handayani Geulis, Batik Pancawati, Batik Paniisan, Batik Mago dan Batik Indira. (Edi Triyono)