Prediksi Masa Depan ‘MetaOffice’
Jakartakita.com – Lingkungan perusahaan terus berkembang dan dipengaruhi oleh digitalisasi yang cepat, proses robotisasi, dan konektivitas yang berkembang secara keseluruhan.
Peningkatannya baru-baru ini dipicu oleh tren pascapandemi yang membawa budaya kerja ke tingkat yang sama sekali baru, dengan ruang kerja hybrid menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Kantor korporat pun kini mulai dipenuhi dengan berbagai inovasi untuk kolaborasi dan simulasi jarak jauh, termasuk lebih banyak perhatian pada teknologi augmentasi manusia (human augmentation).
Menyikapi kondisi tersebut, simak prediksi Kaspersky mengenai masa depan MetaOffice berikut ini, seperti dilansir dalam siaran pers, Jumat (11/11).
Metaoffice
Dalam visi Discover 2030 baru-baru ini yang dipresentasikan oleh Nokia, augmentasi manusia dipandang sebagai elemen kunci dalam transformasi jaringan perusahaan masa depan yang berfungsi sebagai peluang pertumbuhan bisnis. Prakiraan Augmentasi Manusia IDC 2021-2026 terbaru juga menyatakan, bahwa bisnis Eropa meningkatkan investasi mereka dalam teknologi augmentasi.
Beberapa tahun lalu, seseorang tidak akan membayangkan kita akan bekerja di ‘kantor meta/metaoffice’, namun, sekarang itu bukan hanya kenyataan, tetapi satu-satunya cara kantor masa depan dapat berkembang secara lebih lanjut.
Perusahaan perlu beradaptasi dengan model baru lingkungan kantor dan untuk jalur digital ini, sangat penting untuk memastikan beberapa hal penting, yaitu keamanan dan inklusi digital.
Inklusi Digital
Sementara teknologi augmentasi bertujuan untuk mengganti bagian tubuh manusia dengan implan buatan, mereka juga dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Menurut penelitian Kaspersky, orang mementingkankan perihal peningkatan kesehatan fisik (40%) atau penglihatan (33%).
Selain itu, augmentasi membawa keterampilan individu ke tingkat baru yang memberikan manfaat bagi perusahaan karena dapat membantu mengatasi kesenjangan tenaga kerja yang diprediksi oleh dunia.
Maka, pendekatan perusahaan terhadap “metaoffices” harus menghilangkan skenario negatif seperti peningkatan kemampuan kognitif dan fisik yang mengarah pada divisi ” superhumans ” dan orang-orang yang memutuskan untuk tidak meningkatkan (augmentasi) diri mereka sendiri.
Perusahaan harus mempertimbangkan lingkungan kerja adalah tempat yang nyaman dan inklusif bagi orang-orang seperti itu, dan juga dukungan sosial bagi karyawan yang ingin meningkatkan diri mereka sendiri.
Keamanan Digital
Pertumbuhan pesat pasar augmentasi manusia global, yang diperkirakan akan tumbuh empat kali lipat menjadi $498 miliar pada tahun 2028, juga disertai dengan ketidakpastian dan risiko keamanan.
Kekhawatiran tentang hal ini bukanlah tanpa dasar.
Ketika bertanya kepada orang-orang, Kaspersky menemukan bahwa meskipun terdapat peningkatan popularitas terhadap perangkat tambahan bionik, sikap terhadap teknologi tersebut tidak selalu positif.
Misalnya, hampir sembilan dari 10 (88%) orang khawatir bahwa tubuh mereka yang diaugmentasi dapat menjadi sasaran penjahat dunia maya.
Dari segi keamanan manusia, pertanyaan yang muncul adalah tentang digital (pencurian identitas atau data) serta keamanan fisik.
Oleh karena itu, augmentasi manusia harus tetap dilindungi dari kemungkinan ancaman dari perangkat bionik.
Namun, ketika berbicara tentang bisnis dan keamanan perusahaan dalam hal ini, lebih banyak hal yang dipertaruhkan.
Ini bukan hanya tentang data pribadi orang yang ditambah, tetapi tentang kemungkinan untuk mendapatkan akses yang lebih luas ke infrastruktur TI perusahaan.
Tidak seorang pun ingin memiliki kerentanan demikian yang menyebabkan kerugian besar bagi bisnis.
Tetapi apakah itu dapat menjadi alasan untuk melarang kebijakan augmentasi manusia?
Jangan terburu-buru mengambil keputusan.
Untuk mengurangi risiko keamanan, penciptaan lingkungan perusahaan yang aman menjadi sangat diperlukan.
Di tengah eksplorasi potensi augmentasi manusia dan proses evaluasi tantangan keamanan yang terkait dengannya, kami di Kaspersky terus menerus menghadirkan solusi pertama dan terpenting, yaitu kebijakan keamanan siber yang komprehensif untuk perangkat bionik.
Menghadirkan pendekatan zona kode warna, ini dirancang untuk mengamankan ruang kerja bagi semua orang dan di mana saja, tergantung pada kematangan infrastruktur TI internal.
Dari zona “hijau terang” dan “kuning” yang mencakup area publik (zona parkir, bongkar muat atau lobi), hingga zona sensitif “merah” di mana fasilitas seperti pusat data dan ruang server dapat ditemukan.
Kebijakan ini menawarkan serangkaian proses standarisasi dan meningkatkan keamanan yang memberikan inklusi lebih baik bagi karyawan yang menggunakan perangkat bionik dalam pekerjaan mereka saat berada di kantor.
“Kecepatan perkembangan augmentasi manusia di lingkungan perusahaan akan bergantung pada kemampuan bisnis untuk bergerak dengan cepat dan efisien. Dengan pemikiran ini, perusahaan dapat memprovokasi lebih banyak peluang bagi augmentasi manusia untuk dimasukkan dalam lingkungan perusahaan serta untuk mewujudkan transformasi tempat kerja sehingga setiap orang dapat bersama-sama berkontribusi pada penciptaan dan pengembangan metaoffice.” kata Marco Preuss, Deputy Director, Global Research & Analysis Team (GReAT) di Kaspersky.