Jakartakita.Com: Pemerintah terus berusaha memperbaiki kualitas transportasi umum untuk mengurangi kemacetan. Berkaca dengan penerapan e-ticketing untuk transportasi massal di luar negeri yang semuanya serba elektronik. PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai Februari hingga April 2012 mulai menerapkan sistem tiket elektonik (e-ticketing) di 35 stasiun KRL yang tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Dalam tahap awal penerapan e-ticketing, PT KCJ rencananya akan menggunakan sebanyak 15.000 lembar kartu elektronik untuk menggantikan sebagian tiket berbentuk kertas maupun kartu trayek berlangganan. Langkah e-ticketing ini merupakan kelanjutan dari rangkaian pembenahan yang dilakukan PT KCJ dan PT KAI setelah sebelumnya melakukan perubahan operasi jalur lingkar (loopline).
PT KCJ mulai memperluas penerapan sistem tiket elektronik di 50 stasiun kereta pada April hingga Juni 2012. Tiket elektronik yang disediakan dalam periode ini diperkirakan mencapai 30.000 lembar kartu. Untuk sementara karcis kertas biasa masih tetap berlaku hingga sistem e-ticketing secara penuh diberlakukan di 63 stasiun di Jabotabek pada bulan Juni-Juli 2012.
Menurut pantauan jakartakita.com, penerapan e-ticketing di lapangan (2/1) masih mengalami kendala. Banyak calon penumpang tidak bisa masuk melalui gate e-ticketing karena pintu otomatis berlum berfungsi. Akibatnya calon penumpang lebih memilih melalui jalur biasa. Beberapa mengaku masih bingung dengan perubahan yang terkesan mendadak dan kurang sosialisasi ini.
Untuk sementara e-ticket berlaku terbatas. bagi pengguna commuter line yang belum punya KLB atau KLS bisa memesan mulai 1-3 Februari 2012 seharga Rp238.000.
Setiap perubahan memang tidak akan terlihat hasilnya secara instan. Butuh waktu untuk sempurna. Singapura butuh waktu lama untuk membangun sistem MRT hingga sempurna seperti sekarang. Bukan tidak mungkin suatu hari nanti Jakarta akan menyamai Singapura. Untuk menjadi seperti itu tentulah butuh kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. (Risma)