Film ini dimulai dengan setting sebuah stasiun kereta api Gare Montparnasse, Paris di tahun 1931. Guguran salju yang dibuat 3D menjadi pembuka yang mempesona akan kisah sang Hugo Cabret (Asa Butterfield), seorang anak 12 tahun yang baru ditinggal mati ayahnya, sang penjaga musium. Hingga terpaksa Hugo harus tinggal dengan pamannya yang pemabuk di menara jam.
Sepeninggal pamannya, hidup antara dinding stasiun, menjaga jam, mencuri makanan dan mengerjakan otomaton rusak, robot peninggalan ayahnya yang mengenalkannya pada film-film salah satunya Voyage To The Moon.Untuk memperbaiki otomaton itu, Hugo yang hidup sebatang kara terpaksa harus mencuri di toko mainan yang dimiliki oleh Georges Méliès. Namun sayangnya Georges Méliès menangkap basah aksinya, hingga buku catatan Hugo tentang proyek rahasianya diambil.
Hugo yang pantang menyerah mengikuti Georges Méliès ke rumahnya. Di situlah Hugo bertemu dengan anak angkat Méliès, Isabelle. Siapa sangka Isabelle memiliki kunci berbentuk hati yang selama ini dicarinya untuk menyalakan robot (otomaton)-nya yang rusak. Bersama Isabelle lah akhirnya Hugo dapat menyelesaikan proyeknya. Dan proyeknya itu yang akhirnya mengungkap siapa sebenarnya George Méliès, sekaligus mengembalikan kebahagiaan Méliès yang ternyata adalah pencipta film ‘Voyage To The Moon’ yang dahulu sering diceritakan almarhum ayahnya.
Hugo memang cocok ditonton untuk penikmat film yang menyukai teknik 3D, film semi-drama, atau yang penasaran seperti apa wujud film yang menyabet banyak Oscar. Kalau penonton mencari pesan moral dalam sebuah film, di Hugo mereka bisa mendapatkannya. Karena cerita ini mengisahkan kekukuhan Hugo mengungkap pesan terakhir ayahnya. (Risma)
Sutradara: Martin Scorsese
Produser: Johnny Depp, Timothy Headington, Graham King, Martin Scorsese
Pemeran: Ben Kingsley, Sacha Baron Cohen, Asa Butterfield, Chloë Grace Moretz
Musik: Howard Shore
http://youtu.be/UGTfCw1x98A